KALAMANTHANA, Muara Teweh – Rencana spektakuler untuk menambah luasan lahan pertanian 50 ribu hektare di Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah, terus diperjuangkan pemkab setempat, tetapi hasil akhirnya masih menunggu keputusan dari Menteri Pertanian.
Seperti diketahui, saat melakukan panen raya jagung di Kecamatan Gunung Timang pada 2017, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menantang Pemkab Barut untuk menambah lagi luasan lahan pertanian 50 ribu hektare. Guna mewujudkan hal ini, pemkab perlu dukungan pemerintah pusat berupa bantuan bibit, pupuk, dan peralatan mesin pertanian (alsintan).
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Barut Setia Budi membenarkan, rencana menambah lahan pertanian seluas 50 ribu hektare terus berjalan, mencakup areal tanam baru untuk tanaman padi, jagung, dan kedelai. Namun keputusan akhir berada di tangan Kementerian Pertanian.
“Untuk menambah luas lahan pertanian di Barut dengan pembukaan lahan tanpa membakar, jelas membutuhkan alat berat seperti buldoser, karena lahan yang ada di daerah ini banyak ditumbuhi semak belukar dan hutan sekunder. Tanpa bantuan alat berat, para petani akan sulit membuka lahan, sehingga target penambahan luasan lahan pertanian bisa meleset,” ujarnya di Muara Teweh, Selasa (30/1/2018).
Menurut Budi, keputusan akhir dari Kementerian Pertanian belum keluar, karena untuk program penambahan areal tanam baru, apalagi mencapai 50 ribu hektare perlu dukungan penuh dari pemerintah pusat melalui Kementerian Pertanian berkaitan dengan alokasi anggaran khususnya bantuan bibit, pupuk, dan alsintan.
Kondisi terkini, kata Budi, total luasan lahan pertanian yang eksis untuk tanaman padi, jagung, dan kedelai yang ada dan sudah ditanami di Kabupaten Barut sekitar 3.800 hektare. Jika penambahan areal tanam disetujui Kementerian Pertanian, maka total luas lahan pertanian tiga komoditi tersebut menjadi 53.800 hektare. (mel)
Discussion about this post