KALAMANTHANA, Kuala Kapuas – Tekad kuat Bupati Kapuas Ben Brahim S Bahat agar seluruh desa dalam wilayah Kabupaten Kapuas dapat terhubung internet, tidak hanya sebatas berkirim surat kepada kementerian terkait.
Bupati kelahiran Goha, 8 Oktober 1958 ini langsung mendatangi lembaga teknis Kementerian Komunikasi dan Informatika yang mengurusi penyedian internet di daerah terpencil yakni Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan informatika (BAKTI) di Jakarta, Senin (5/2) kemarin.
“Saya mewakili seluruh masyarakat Kabupaten Kapuas, terutama 37 desa yang belum terjangkau internet menyampaikan usulan pembangunan Base Transceiver Station (BTS) dan mohon dapat terealisasi pada tahun 2018 ini,” kata Ben.
Pemkab Kapuas juga mengucapkan terima kasih karena pada tahun 2017 telah dibangun sebanyak 6 menara BTS yakni di desa Sei Pinang, Jakatan Pari, Supang, Kaburan dan Muroi Raya. “Sedangkan Palangkau Baru kini telah mencapai 80 persen, keterlambatan terjadi karena beberapa waktu lalu lokasi BTS terdampak banjir kiriman,” ujar Ben.
Sementara itu Direktur Infrastruktur BAKTI Dhia Anugrah Febriansyah didampingi Asprila Wardhana Bagian Teknis Universal Service Obligation (USO), menyatakan, keenam menara BTS di Kapuas setelah selesai didirikan akan serentak dipasang perangkat dan jaringannya sehingga segera berfungsi.
Dhia Anugrah juga menerangkan bahwa BTS yang dibangun merupakan bagian dari kewajiban pemerintah dalam memberikan pelayanan universal di bidang telekomunikasi dan informatika kepada publik untuk mengurangi kesenjangan digital di daerah, khususnya daerah pedesaan, tertinggal, dan terluar, yang secara ekonomi sulit dilakukan oleh penyelenggara telekomunikasi komersial.
Terkait usulan 37 desa, pria yang telah akrab dengan Ben Brahim karena telah tiga kali bertemu itu, berjanji akan memperjuangkan dalam forum rapat penetapan lokasi. Namun ia minta agar Pemerintah Kabupaten Kapuas membuat urutan prioritas desa karena permintaan seluruh Indonesia meningkat pesat juga pelaksanaannya secara bertahap hingga 2019.
“Penyediaan internet di daerah pelosok dan terpencil menjadi program utama BAKTI. Kami menargetkan dapat menancapkan 5.000 BTS di seluruh wilayah Indonesia pada area-area yang tidak akan dimasuki oleh para operator karena faktor bisnis,” terang Dhia
Sekretaris Diskominfo Kabupaten Kapuas, Suwarno Muriyat, melaporkan bahwa dari 37 desa pengusul BTS, beberapa kepala desanya telah menyerahkan hibah tanah. “Hibah tanah rata-rata seluas 20 x 20 meter, suratnya sebagian diserahkan kepada kami dan ada pula yang langsung kepada Bupati Kapuas dengan harapan desa mereka menjadi prioritas pembangunan BTS demi terbukanya isolasi layanan telekomunikasi,” papar Suwarno. (is/adv)
Discussion about this post