KALAMANTHANA, Muara Teweh – Pemerintah segera mengusulkan penambahan menara base transceiver station (BTS) pada desa-desa yang belum memiliki sinyal telekomunikasi atau blank spot area. Itulah salah satu hasil dari musyawarah rencana pembangunan (musrenbang) 2018 di Kecamatan Lahei, Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah.
Kepala Bidang Informasi dan Komunikasi Publik Dinas Komunikasi Informatika dan Persandian Kabupaten Barut, Roosmadianor, mengatakan para kades yang daerahnya belum dapat menangkap sinyal telekomunikasi mengusulkan penambahan menara BTS. Diskominfosandi Kabupaten Barut telah menindaklanjuti usulan dari musrenbang Kecamatan Lahei dengan mengajukan lokasi-lokasi di seluruh kecamatan se-Barut yang belum dapat menangkap sinyal komunikasi.
Usulan tersebut, lanjut Roosmadanor, dilayangkan kepada Kementerian Komunikasi Informatika (Kominfo). Tahap selanjutnya, Kementerian Kominfo melalui Ditjen BP3TI akan mengirimkan tenaga teknis untuk menentukan titik lokasi menara BTS. “Kita minta para camat dan kades dapat memfasilitasi masyarakat untuk menghibahkan sebagian tanahnya sebagai lokasi tower BTS,” ujarnya di Muara Teweh, Sabtu (17/2/2018).
Roosmadianor mengatakan, sesuai dengan urgensi, saat ini Kementerian Kominfo memprioritaskan pembangunan tower BTS di wilayah Indonesia Bagian Timur. Tetapi Diskominfosandi Barut terus mengusulkan pengembangan prasarana penunjang akses telekomunikasi. “Saat ini, ttim teknis lagi memasang menara penguat sinyal telekomunikasi di Desa Mukut, Kecamatan Lahei. Ini sebagai pilot project pada desa-desa lain yang masih blank spot,” katanya.
Menurut Roosmadianor, selain di Desa Mukut, Pemkab Barut mengusulkan Desa Karendan sebagai titik pembangunan menara BTS. Kades Karendan teah menyatakan kesiapan lahan, keperluan lainnya, dan melakukan koordinasi dengan Diskominfosandi Kabupaten Barut.(mel)
Discussion about this post