KALAMANTHANA, Buntok – Program TPS 3R yang berbasis pemberdayaan bagi masyarakat, saat ini sedang digalakan oleh pihak Cipta Karya Kabupaten Barito Selatan, Kalimantan Tengah. Program Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat ini dalam upaya peningkatan kualitas kesehatan lingkungan permukiman dan sanitasi di kawasan perkotaan.
Kepala Bidang Cipta Karya pada Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Barsel, Eddy Hariyadi, kepada KALAMANTHANA, menjelaskan program TPS 3R ini akan melakukan pengelolaan sampah dengan sistem 3R (digunakan kembali, dikurangi, daur ulang), untuk melaksanakan pengelolaan sampah yang sesuai dengan pilihan dan kondisi lingkungan kawasan permukiman yang meliputi pengelolaan sampah skala rumah tangga dan skala kawasan permukiman.
“Tujuannya agar menumbuhkan pengetahuan bagi masyarakat, untuk memanfaatkan potensi di lingkungannya, bahwa sampah dapat
dijadikan potensi guna mendorong perekonomian masyarakat,” jelasnya.
Pelaksanaan program ini, menurut Eddy, dilaksanakan oleh kelompok swadaya masyarakat (KSM) dengan melakukan kegiatan pengambilan sampah dari sumbernya, kemudian mengelola, sampai mempunyai nilai ekonomis dalam bentuk pupuk organik kompos di TPS 3R yang telah dibangun pemerintah. Diharapkan dengan adanya peran serta masyarakat melalui pemanfaatan limbah rumah tangga itu, nantinya dapat menjaga kelestarian lingkungan hidup yang bersih serta membentuk kesadaran bersama, bahwa sampah dapat
dijadikan potensi untuk mendorong tumbuhnya perekonomian masyarakat.
Program TPS 3R ini dilaksanakan atas kerja sama pihak Satker PLP Provinsi bersama Bidang Cipta Karya Dinas PUPR Barselyang berlokasi di kawasan jalan Karau Buntok Kota. Adapun pengelolaan dilaksanakan secara partisipatif oleh masyarakat setempat dengan membentuk KSM Sewarga Sejahtera,
Menariknya, berawal dengan hanya melayani kawasan di sekitar Jalan Karau dan sekitarnya, saat ini sudah meluas sampai ke beberapa titik kawasan dalam kota Buntok.
“Diharapkan ke depannya, dengan sistem pengelolaan yang sudah berjalan serta partisipasi aktif dari masyarakat, sampah tidak lagi menjadi persoalan khususnya di kota Buntok,” ucap Eddy, (fik)
Discussion about this post