KALAMANTHANA, Muara Teweh – Penjabat Sementara (Pjs) Bupati Barito Utara Sapto Nugroho merasa perlu melihat sendiri kondisi jalan rusak di Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah. Bersama pejabat dari Dinas Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) dan Dinas Pertanian, dia turun ke Kecamatan Teweh Timur dan Kecamatan Gunung Timang.
Ruas jalan yang dicek Pjs Bupati Barut ini mencakup Jalan Simpang Km 34-Benangin, Kecamatan Teweh Timur dan Jalan Kandui-Montallat tepatnya di Desa Majangkan-Desa Rarawa Kecamatan Gunung Timang. Di dua lokasi ini, Sapto meminta warga menjaga dan memelihara bangunan utama.
“Mari kita bersama-sama menjaga infrastruktur jalan ini tetap bisa dilalui masyarakat. Apalagi saat masuk musim penghujan, para pengguna jalan baik yang roda dua maupun roda empat seperti truk pengangkut barang yang melebihi tonase agar sementara waktu tidak melalui jalan tersebut supaya jalan tidak bertambah rusak,” ujarnya, kemarin.
Adapun Kepala Bidang Bina Marga Dinas PUPR Barut Zainudin mengatakan, Jalan Simpang Km 34-Simpang Benangin sepanjang 54 km kini berstatus jalan kabupaten. Perbaikan ruas jalan ini mendapatkan bantuan dari PUPR Provinsi Kalteng untuk pekerjaan fisik sekitar Rp50 miliar terdiri dari dua kegiatan, di mana setiap kegiatan dianggarkan sebesar Rp25 miliar.
Ia menambahkan, pada Juni sampai dengan November 2017 Dinas PUPR Baruut memperbaiki jalan rusak di Kecamatan Teweh Timur, terutama untuk menunjang mobilisasi pengangkutan produk jagung dari beberapa desa di kecamatan itu. “Jalan menuju Benangin cepat rusak diakibatkan angkutan kayu (bulat dan olahan) melebihi tonase. Kendaraan pengangkut kayu tetap melintas pada musim hujan saat struktur tanah sangat lemah karena kadar air tanah sangat tinggi. Kami mohon pihak desa untuk ikut mengawasi truk angkutan yang melintas agar jalan tetap fungsional sepanjang tahun,” katanya.
Sedangkan pada ruas jalan yang masih berupa jalan tanah, curah hujan tinggi sepanjang 2017 mengakibatkan beberapa ruas jalan mengalami longsor, seperti jalan menuju Desa Sikan, Desa Majangkan, dan Desa Rarawa di ruas Kandui-Montallat dan jalan dari Muara Teweh menuju Desa Lemo. “Curah hujan sangat tinggi menjadi kendala yang menghambat lajunya pembangunan dan perbaikan jalan, karena kondisi jalan licin membuat sulit mobilisasi alat berat,” sebutnya. (mel)
Discussion about this post