KALAMANTHANA, Penajam – Bupati Penajam Paser Utara, Yusran Aspar tinjau langsung sejumlah pembangunan di wilayah Kawasan Industri Buluminung (KIB) PPU, termasuk pelaksanaan pembangunan Jembatan Pulau Balang yang menghubungkan Kabupaten PPU dan Balikpapan itu, Rabu (28/2/2019).
Pembangunan bentang panjang jembatan Pulau Balang tersebut telah mencapai 50 persen. Sementara bentang pendek jembatan pembangunannya telah selesai sebelumnya.
Saat ini pengerjaan sedang dalam tahap pembagunan bentang panjang sepanjang 804 meter yang ditargetkan selesai pada November tahun depan. Pelaksanaan pembangunan jembatan bentang panjang ini kini dalam tahap pekerjaan tiang penyangga, baik dari sisi Pulau Balang maupun Balikpapan.
“Kami optimistis pelaksanaan pembangunan jembatan Pulau Balang ini akan selesai sesuai dengan waktu yang direncanakan pada 2019 mendatang,” kata Yusran Aspar.
Dikatakan Yusran, dalam pelaksanaan pembangunan jembatan yang menghubungkan dua daerah ini, PPU merupakan daerah yang paling siap. Hingga saat ini kata dia, akses jalan pendekat menuju Pulau Balang hampir selesai dikerjakan dengan rigid beton dua jalur dengan lebar 16 meter yang merupakan akses jalan menuju bentang pendek jembatan di sisi PPU maupun akses menuju kelurahan Pantai Lango Kecamatan Penajam.
“Akses jalan pendekat menuju Pulau Balang di PPU telah kita bangun dengan rigid beton. Sementara itu jika bentang panjang jembatan telah selesai pihak Balikpapan belum bisa dipastikan telah menyelesaikan pembangunan jalan pendekat menuju jembatan tersebut. Itu artinya dalam pembangunan ini dapat dikatakan PPU yang paling siap,” kata Yusran Aspar.
Dalam kesempatan ini bupati yang saat itu didampingi oleh Kepala Bagian Pembangunan Nico Herlambang, Dinas PU dan sejumlah awak media juga meninjau sejumlah proyek lainnya seperti pembangunan akses jalan menuju Kawasan Industri Buluminung (KIB) di Kecamatan Penajam.
Menurut Yusran, jalan akses menuju Pelabuhan Benuo Taka di Kawasan Industri Buluminung terus dilakukan pengerjaan dengan menggunakan kontruksi rigit beton dan kini kondisinya sudah memasuki progres hingga 85 persen.
“Jalan ini terus dipacu pengerjaanya. Dengan terbukanya akses jalan ini, banyak orang yang berinvestasi. Buktinya PT Waskita kini sedang melakukan pembangunan pabrik precast beton,” ungkap Yusran Aspar.
Selain itu, dirinya juga menjelaskan untuk menyelesaikan pembangunan jalan itu memang harus menggunakan dana pinjaman dari PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI). Sebab kondisi keuangan daerah saat ini tidak memungkinkan untuk menyelesaikan pembangunan yang sudah berjalan.
“Ke depannya, pemimpin selanjutnya tidak lagi memikirkan pembangunan jalan, soalnya sudah kami tuntaskan. Nantinya banyak aset yang kami tinggalkan. Itu bukanlah utang. Yang menjadi kekhawatiran saya kalau tidak diselesaikan atau dilanjutkan pembangunan yang telah ada ini mangkrak. Kalau begitu, sangat disayangkan pembangunan yang telah dibiayai dengan dana besar ini,” ujarnya. (adv/humas6/hr)
Discussion about this post