KALAMANTHANA, Muara Teweh – Warga Desa Hajak, Kecamatan Teweh Baru, Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah, terus menunggu realisasi janji pemerintah membuka ruas jalan Hajak menuju ke Desa Malawaken. Warga merasa dianaktirikan, karena permintaannya belum direspon.
Seorang warga Desa Hajak Jamhuri (59) mengatakan, panjang jalan tembus dari Desa Hajak menuju Desa Malawaken sekitar 12 km. Warga setempat bersedia dan bersiap menghibahkan tanah mereka untuk pembukaan jalan tersebut. Tetapi bertahun-tahun menunggu tidak ada realisasi. Terbukanya akses jalan bakal mempermudah warga mengangkut hasil pertanian dan perkebunan.
“Kami sudah bosan mendengar janji-janji. Seolah-olah warga Desa Hajak, khususnya yang berada di Hajak Dalam anak tiri sehingga sulit tersentuh pembangunan, sedangkan desa-desa lain terus mendapatkan proyek jalan padahal penduduknya lebih sedikit. Kami punya hak yang sama dengan desa lain di Kabupaten Barut. Mohon perhatian pemerintah periode mendatang, mumpung ini lagi kampanye untuk pemilihan bupati,” ujarnya kepada KALAMANTHANA, kemarin.
Kekecewaan juga terungkap dari mulut warga Hajak bernama Y Subhan (65), karena warga setempat sangat berharap dan terus menunggu jalan tembus menuju Malawaken segera dibuka supaya mereka mudah mengangkut hasil karet, rotan, dan hasil pertanian.
“Kami minta perhatian pemerintah, karena satu-satunya jalan yang ada menuju ke Hajak Luar juga rusak. Relatif tidak ada fasilitas baru di sini. Jembatan penghubung yang ada di Desa Hajak ini merupakan peninggalan dari masa Pak Badaruddin, sekitar 2002. Kalau jalan tidak dibuka, kesulitan kami terus bertambah lantaran jalan yang ada rusak dan harga karet murah,” kata pria berambut putih ini. (mel)
Discussion about this post