KALAMANTHANA, Jakarta – Mailonline, media online milik perusahaan media besar Inggris, Daily Mail, menulis judul itu besar-besar. ‘The man-eater: Human arm and a leg are found inside 20ft crocodile, two days after plantation worker went missing in Indonesia’.
Tak hanya dengan judul, mereka pun menampilkan tiga sub judul: The crocodile is shot close to a river where the plantatuon worker went missing; Police say the found his arm and his leg inside the crocodile’s stomach; dan The incident happened in Kalimantan, in the Indonesian part of Borneo.
Tak salah lagi, itulah kisah tentang tragedi tewasnya Andi Aso Erang, seorang pekerja perkebunan diterkam buaya di Sungai Kabuyahan, tepatnya di Desa Marukangan, Kecamatan Sandaran, Kutai Timur.
Peristiwa menjadi menarik media internasional antara lain karena potongan tubuh Aso Erang ditemukan di perut buaya. “Di dalam perut buaya, kami menemukan tangan kiri dan kaki yang kami yakini milik korban,” ujar Kapolres Kutai Timur, AKBP Teddy Ristiawan, seperti dilansir Mail Online.
Tak hanya Mail Online, sejumlah media asing juga memberitakan peristiwa tersebut. Di Singapura, Channel News Asia dan Asia One, yang dikutip Sabtu (3/3), mengulas isu tersebut dengan artikel bertajuk ‘Human limbs found inside belly of Indonesia crocodile: Police’. Disebutkan bahwa pihak berwenang menembak dan membunuh buaya sepanjang enam meter di dekat tepi sungai tempat seorang pekerja perkebunan kelapa sawit hilang dua hari sebelumnya.
Dari India, The Hindu, mengangkat berita temuan potongan tubuh di perut buaya itu dengan artikel ‘Human Limbs found inside belly of 20-foot crocodile in Indonesia’. Media lain dari Negeri Bollywood, Times Now, juga mengulasnya dengan ‘Human leg and arm found inside crocodile in Indonesia’.
Sementara media Timur Tengah Gulf Today, menulisnya dengan judul ‘Police say human limbs found inside crocodile’s belly’.
Situs berita Manila juga tak ketinggalan menyoroti pemberitaan terkait temuan bagian tubuh manusa di perut buaya itu dengan tulisan ‘Human limbs found inside belly of Indonesia croc — police’.
Jasad Aso Erang ditemukan Kamis (1/3) terapung di Sungai Kabuyahan dalam kondisi terapung. Begitu dievakuasi, ternyata tangan dan kaki kirinya sudah tak ada.
Karyawan perkebunan PT Sinergi Argo Industri ini dinyatakan hilang sejak Selasa (27/2). Dia meninggalkan rumahnya, pamit kepada istrinya, Anisa, untuk mencari lokan di Sungai Kabuyahan. Tapi, hingga esok harinya, warga Marukangan itu tak pulang-pulang.
Khawatir dengan keadaan suaminya, Anisa bersama tetangganya, Amat, berusaha mencari korban. Mereka menyuduri sungai. Aso Erang tak juga ditemukan. Yang ditemukan malah sepeda motor dan sandal milik korban.
Tentu saja, fakta itu membuat beragam pikiran berkecamuk di benak Anisa. Kemana gerangan suaminya pergi sementara sepeda motor dan sandalnya tergeletak di pinggir jalan dekat jembatan PT Citra Palma Sejati.
Anisa dan Amat kemudian memberitahu keluarga lainnya. Sejak itu semuanya ikut mencari korban. Namun, hingga sore belum ada kabar.
Mendapat laporan dari warga, personil Polairud Manubar kemudian ikut membantu pencarian. Enam jam setelah itu, Aso Erang akhirnya ditemukan terapung di pinggir Sungai Kabuyahan. Tragisnya, selain tak bernyawa lagi, jasadnya juga tak lengkap. Kaki dan tangan sebelah kiri sudah tak ada.
Petugas dan warga yang masih penasaran melanjutkan pencarian lagi ke lokasi penemuan jasad. Akhirnya tim gabungan menemukan seekor buaya. Panjangnya sekitar enam meter dengan diameter hampir mencapai satu meter. Diduga, buaya itulah yang telah menerkam korban.
Brigadir Eko Supraptono, seorang polisi, langsung menembak buaya tersebut sebanyak lima kali dan hewan tersebut akhirnya mati.
Polisi dan sejumlah warga kemudian menarik buaya tersebut ke pinggir sungai. Mereka membelah perut buaya. Ternyata betul, tangan kiri dan kaki Aso Erang ditemukan. (ik)