KALAMANTHANA, Samarinda – Tak percuma Rahmad Darmawan membawa Makan Konate ke Sriwijaya FC. Meski sempat didera cedera, dia terbukti masih gelandang terbaik. Pemain asal Mali itu bahkan terpilih sebagai pemain terbaik Piala Gubernur Kaltim 2019.
Performa mantan pemain Barito Putera dan Persib Bandung ini memang tetap menawan. Dia menjadi kunci sukses Laskar Wong Kito merebut gelar juara.
Salah satu titik penting Makan Konate adalah saat memaksa laga semifinal kontra Borneo FC harus disudahi dengan adu penalti. Pemain berusia 26 tahun itulah yang mencetak gol di menit-menit terakhir untuk menyamakan kedudukan 3-3. Saat drama adu penalti pun, pemain yang pernah jadi pujaan bobotoh ini sukses menjalankan tugasnya.
Di pertandingan final pun, Konate menunjukkan peran cemerlang. Dia yang mengatur irama permainan Sriwijaya FC. Dia yang membuat lini gelandang pasukan Rahmad Darmawan ini tampil dinamis, berduet dengan Adam Alis.
Sriwijaya FC sendiri sudah mencetak gol saat pertandingan baru jalan 10 menit.. Umpan silang Novan Setya Sasongko justru mengarah ke gawang. Kiper Arema, Kurniawan Kartika Ajie tak bisa menghalau bola dan bola pun bersarang ke gawang Arema.
Masuk ke menit 23, Arema berhasil menyamakan kedudukan jadi 1-1. Gol Arema dicetak lewat kehebatan Balsa Bozovic dalam mengeksekusi tendangan bebas. Tendangan kaki kiri Bozovic mendarat telak di pojok kiri gawang Arema tanpa bisa dihentikan oleh kiper Sriwijaya FC, Teja Paku Alam.
Setelah kedudukan 1-1, kedua tim bergantian saling serang. Namun pada akhirnya Sriwijaya FC mampu memanfaatkan peluang emas yang mereka dapatkan di menit ke-43. Sebuah umpan akurat Manuchekhr Dzhalilov ke arah Beto Goncalves berhasil diteruskan oleh tendangan keras Beto. Skor 2-1 untuk Sriwijaya di babak pertama.
Beberapa menit babak kedua dimulai, Sriwijaya FC mencetak gol ketiga. Hamka Hamzah menyundul umpan sepak pojok yang dilepaskan oleh Syahrian Abimanyu pada menit ke-48.
Di menit ke-70, Sriwijaya FC nyaris memperlebar keunggulan menjadi 4-1 tetapi tendangan Dzhalilov hanya membentur tiang gawang.
Arema FC membuat laga kembali jadi panas saat mereka sukses memperkecil kedudukan jadi 2-3 lewat penalti Thiago Furtuoso di menit ke-81. Penalti didapat Arema usai Rivaldy Bauwo dijatuhkan oleh Hamka Hamzah di kotak terlarang.
Konate akhirnya menerima hadiah sebagai pemain terbaik sepanjang turnamen. Tak salahlah jika Rahmad Darmawan sengaja menariknya setelah keduanya sempat membela klub Malaysia, T-Team.
Meski penampilannya di Piala Presiden 2018 lalu belum cemerlang, RD tetap yakin Konate akan menunjukkan peran yang penting. Memang ada perbedaan peran yang harus dimainkan pemain asal Mali yang meroket bersama Persib Bandung tersebut. Bersama Laskar Wong Kito Konaté lebih sering diplot sebagai gelandang kanan, bukan tengah.
“Konaté memang lebih nyaman sebagai gelandang tengah. Tapi tidak masalah juga, karena dia pemain yang bisa di banyak posisi,” kata RD saat itu.
RD pun memberi pembelaan bahwa Konaté sudah memberikan penampilan optimal. Walau sejauh ini banyak yang menyebut Konaté belum bisa menampilkan yang terbaik seperti ketika berseragam Persib.
“Jangan dianggap karena Konaté belum bisa bermain seperti sebelumnya waktu di Persib, lantas dia bukan bagian penting dari tim ini,” tegas RD.
Kini, terbukti, Konate adalah bagian yang sangat penting bagi Sriwijaya FC. (ik)
Discussion about this post