KALAMANTHANA, Surabaya – Kapal KM Kirana III yang berangkat dari Sampit, Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, itu belum sepenuhnya merapat di Dermaga Zamrud, Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya. Tiba-tiba, Sudarman (31), meloncat ke laut. Ada apa?
Sudarman, pria yang tercatat sebagai warga Sukolilo, Kecamatan Kecawang, Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur itu, ikut di perut kapal yang berangkat dari Sampit itu. Dia memang bekerja menjual kebab di kafetaria yang ada di KM Kirana III.
Saat Kirana III menunggu waktu untuk sandar ke Dermaga Zamrud, dia bikin heboh. Sudarman meloncat dari kapal, nekat mencebur ke laut. Beruntung, nyawanya masih bisa diselamatkan. Sebuah kapal boat menolongnya.
Mendapat kabar itu, PT Dharma Lautan Utama (DLU), pengelola KM Kirana III, langsung menghubungi Polres Pelabuhan Tanjung Perak. Usut punya usut, Sudarman ternyata mabuk. Bukan mabuk biasa, melainkan mabuk narkoba.
“Semua kru dan rekanan yang sudah ada di kapal tak diperbolehkan turun. Sebab yang melompat itu usai memakai narkoba,” sebut AKP Sugiarti, Kabag Humas Polres Pelabuhan Tanjung Perak, Senin (5/3/2018).
Sudarman pun diamankan. Tapi, bukan hanya dia yang diamankan aparat Polres Pelabuhan Tanjung Perak. Aparat juga mengamankan dua rekannya, Ihsan Habib (23) asal Pesantren, Kediri, dan Harjun Asmad (44), pria asal Ujung Leo, Bulu Kambang. Ketiganya adalah pelayan di kafetaria yang ada di kapal itu.
Polisi memang tak mendapatkan barang bukti narkoba dari ketiga orang itu. Tapi, dari hasil tes urine yang dilakukan, ketiganya dinyatakan positif mengkonsumsi narkoba.
Tes urine digunakan untuk memastikan siapa saja yang memakai narkoba. Selain itu juga digunakan pemeriksaan di sejumlah ruang untuk cari barang bukti narkoba.
Sekarang, ketiganya masuk dimintai keterangan anggota Sat Narkoba Polres Pelabuhan Tanjung Perak. Tak tertutup kemungkinan mereka harus menjalani rehabilitasi.
Doni Surya, Manajer PT DLU cabang Tanjung Perak secara terpisah menejelaskan, tiga pria yang diamankan petugas bukan kru KM Kirana III. Ketiganya adalah karyawan vendor yang menyewa tenant dari DLU.
“Kita selalu menagdakan pemeriksaan secara acak dan berkala terhadap setiap ABK,” terang Doni. (ik)
Discussion about this post