KALAMANTHANA, Muara Teweh – Bertahun-tahun terminal Antar Kabupaten Antar Provinsi (AKAP) yang dibangun dari uang rakyat di Kelurahan Jingah, Kecamatan Teweh Baru, Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah mubazir alias tidak berfungsi.
Terminal yang mubazir mengakibatkan munculnya terminal bayangan diberbagai lokasi untuk melayani penumpang tanpa dikenakan retribusi. Kondisi ini sudah lama disoroti berbagai pihak, tetapi tidak pernah ada solusi. Padahal terminal AKAP dibangun dari dana APBD Kabupaten Barut yang cukup besar.
Sehubungan terminal AKAP, Anggota DPRD Kabupaten Barut Hasrat mengatakan, beberapa kali terjadi rapat antara eksekutif dan legislatif, saat itu pihak DPRD telah mendesak Pemkab Barut segera memfungsikan terminal AKAP di Jingah. “Kita terus mengkaji masalah terminal dan berharap segera berfungsi supaya bangunan itu tidak terkesan mubazir,” ujar Hasrat kepada wartawan di Muara Teweh, kemarin.
Menurut Hasrat, berdasarkan hasil konsultasi DPRD Barut ke Dinas Perhubungan Provinsi Kalteng, status terminal AKAP di Barut tergolong dalam tipe C, yakni digunakan untuk angkutan penumpang dari ibukota kecamatan ke kabupaten maupun sebaliknya. Sedangkan terminal untuk penumpang antarkabupaten harus bertipe B dan antarprovinsi tipe A.
Ia menambahkan, jika pemangku kepentingan di Barut menginginkan status terminal AKAP di Jingah naik menjadi tipe B, fasilitas yang ada di dalam terminal harus dilengkapi dan urusan anggaran diserahkan kepada pihak provinsi. Pertimbangan yang perlu diperhatikan adalah banyak loket travel di Muara Teweh, tetapi nanti perizinan dikeluarkan oleh provinsi.
Menurut Hasrat, idealnya travel-travel yang beroperasi di Muara Teweh semua berloket di terminal AKAP, sehingga angkutan penumpang lebih teratur atau tertata. Pemkab Barut pun bisa memungut retribusi penumpang. “Saat ini yang terjadi, penumpang datang dan pergi begitu saja tanpa retribusi. Kita masih mencari solusi agar travel tetap jalan, bus tetap jalan, dan terminal AKAP bisa difungsikan,” sebut politikus PAN dari Daerah Pemilihan III ini.(mel)
Discussion about this post