KALAMANTHANA, Kotabaru – Untung saja petugas sigap. Kalau tidak, bisa saja jejak EA makin sulit terendus. Tapi, sebelum kapal perintis KN Sabuk Nusantara 55 berlayar dari Kotabaru menuju Majene, Sulawesi Barat, pria berusia 29 tahun itu berhasil diringkus.
Siapakah EA? Dia diduga sebagai pelaku pencabulan terhadap belasan anak di Dusun Sambega, Desa Sungai Pasir, Kecamatan Pulaulaut Tengah. Kuat dugaan, dia hendak melarikan diri ke Majene karena ulah busuknya mulai terbongkar.
“Kami tangkap sekitar pukul 15.00 Wita di KN Sabuk Nusantara yang sedang sandar di Pelabuhan Pelindo Kotabaru,” ujar Kapolres Kotabaru, AKBP Suhasto, melalui Kapolsek Pulau Laut Tengah, Iptu Pato S Tompo, Jumat (6/4/2018).
Dugaan EA hendak melarikan diri itu cukup kuat mengingat sudah dua hari dia kabur. Batang hidungnya tak terlihat lagi sejak kasak-kusuk terkait perbuatannya mulai menjadi pembicaraan.
Untungnya, sebelum kabur, jejak EA tersendus. Ada informasi menyebutkan keberadaannya di Pelabuhan Pelindo Kotabaru. Polisi datang tepat menjelang kapal berlayar menuju Majene.
EA ternyata tak menyerah begitu saja. Ketika hendak diamankan aparat kepolisian, dia memberikan perlawanan. Polisi tak punya pilihan lain kecuali melepaskan tembakan ke salah satu kakinya. “Itu sesuai dengan protap,” sebut Kapolsek Pato.
Polisi mendapat laporan tentang dugaan perbuatan bejat EA dua hari sebelumnya. Saat itu, orang tua salah seorang korban melaporkan dugaan pelecehan seksual terhadap anaknya.
Didampingi polisi, orang tua korban lantas membawa anak laki-lakinya yang duduk di kelas tiga sekolah dasar itu untuk diperiksa bidan desa. “Ada luka robek kering di anus korban,” ujar bidan R Umami.
Kepada bidan, bocah laki-laki itu mengaku pelecehan itu terjadi sekitar sebulan yang lalu.
Terduga pelaku mengarah pada EA, warga pendatang yang baru bermukim di desa itu selama empat bulan. Pria yang sehari-hari bekerja serabutan itu dikenal baik dan menyukai anak-anak. Ia juga royal memberi uang sehingga anak-anak itu mau saja diminta menginap menemaninya tidur.
Yang mengejutkan korban tak hanya satu orang, melainkan diduga ada belasan anak laki-laki usia sekolah dasar. (ik)
Discussion about this post