KALAMANTHANA, Jakarta – Perseroan Terbatas Pertamina menurunkan tim untuk mengecek dan menanggulangi rembesan minyak yang terjadi di wilayah Penajam, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur. Menurut mereka, rembesan muncul dari pipa yang sudah tak digunakan lagi.
Manajer Komunikasi dan CSR Pertamina Wilayah Kalimantan Yudy Nugraha dalam rilis di Jakarta, menjelaskan penanganan rembesan minyak terus dilakukan tim yang berkordinasi dengan pemerintah daerah (pemda) dan masyarakat setempat.
“Kami sangat berterima kasih kepada pemda, masyarakat, dan lembaga terkait yang telah mendukung proses penanganan rembesan minyak ini,” paparnya.
Ia mengatakan meskipun terjadi hujan dan air pasang laut dalam beberapa hari terakhir, tim Pertamina tetap meneruskan proses penanganan di lokasi rembesan minyak di kawasan RT 04 Kelurahan Nenang, Kecamatan Penajam, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.
“Karena apabila setiap turun hujan atau terjadi pasang, maka air akan naik sehingga penanganan menjadi lebih sulit. Apalagi, kondisi lokasinya cukup sulit untuk dijangkau alat berat,” katanya.
Menurut Yudy, saat ini tim Pertamina lebih mengutamakan penanganan rembesan minyak yang ada di daerah tersebut.
Berdasarkan hasil inspeksi di lapangan, tambahnya, ditemukan bahwa rembesan minyak terjadi di jalur pipa yang memang sudah tidak beroperasi atau “idle”.
“Kami fokus pada penanganan rembesan minyak ini dan berupaya agar tidak semakin meluas. Untuk mencegah minyak tersebut terbawa ke laut saat pasang maka akan dipasang ‘oil boom’. Paralel dengan itu, tim Pertamina melakukan upaya perbaikan terhadap pipa ‘idle’ ini secepatnya,” ujar Yudy. (ik)