KALAMANTHANA, Jakarta – Polisi terus menyelidiki kasus tumpahnya minyak milik Pertamina di kawasan Teluk Balikpapan, Kalimantan Timur. Kini, sudah 22 orang diperiksa sebagai saksi atas patahnya pipa yang patah dari jalur Lawe-lawe ke Balikpapan itu.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Mabes Polri Brigjen Mohammad Iqbal, Senin (9/4/2018), menyatakan kasus ini masih dalam tahap penyelidikan. “Proses penyelidikan. Upaya yang dilakukan memeriksa 22 orang saksi,” kata Brigjen Iqbal.
Polisi pun belum menetapkan tersangka dalam kasus ini. Sebab, penanganan kasus baru sampai tak penyelidikan.
Ia menuturkan polisi sudah mengambil sampel di tempat kejadian perkara dan sudah melakukan olah TKP. “Dengan penyelaman ke dasar laut guna memperoleh visualisasi, ambil foto dan video pipa yang patah,” katanya.
Penyebab tumpahan minyak di Teluk Balikpapan pada Sabtu (31/3) terjadi akibat patahnya pipa penyalur bawah laut milik Pertamina di kedalaman 25 meter. Pipa baja berdiameter 20 inci ini menyalurkan minyak mentah dari Terminal Lawe-lawe di Penajam Paser Utara ke Kilang Balikpapan.
Patahnya pipa tersebut membuat air laut tercemar materi hitam, kental, dan berbau menyengat seperti solar. Dari kejadian kebakaran itu, lima orang tewas, satu orang mengalami luka bakar, dan 20 orang selamat. (ik)
Discussion about this post