KALAMANTHANA, Palangka Raya – Nilai ekspor Kalimantan Tengah selama Maret 2018 mencapai US$ 163,18 juta. Meningkat
21,74 persen dibandingkan Februari 2018. Namun selama triwulan pertama merosot 8,41 persen dibandingkan triwulan yang sama pada 2017.
Sedangkan Neraca perdagangan dengan seluruh negara mitra dagang di luar negeri, mengalami surplus US$ 148,10 juta (Maret 2018) dan US$ 487,10 juta (Januari-Maret 2018).
“Hal ini disebabkan oleh cukup rendahnya permintaan komoditas impor terutama barang modal, dibandingkan perolehan ekspor yang berbasis sumber daya alam, “kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kalimantan Tengah, Hanif Yahya di Palangka Raya, Rabu (2/5/2018).
Komoditas andalan ekspor selama Maret 2018 masih didominasi oleh bahan bakar mineral
(US$ 113,05 juta), sedangkan komoditas ekspor lainnya berada di kisaran US$ 10 juta.
Untuk komoditas unggulan ekspor yakni lemak dan minyak hewani/nabati, terjadi penurunan transaksi perdagangan, sehingga tidak termasuk dalam 5 besar komoditas ekspor.
Komoditas ekspor lainnya berupa bijih,
kerak, dan abu logam (US$ 11,97 juta), perhiasan/permata (US$ 10,50 juta), serta karet dan barang dari karet (US$ 10,12 juta).
Disisi impor, kebutuhan terhadap beberapa komoditas impor antara lain mesin/pesawat mekanik (US$ 9,32 juta), binatang hidup (US$ 2,67 juta), mesin/peralatan listrik (US$ 1,89), serta bahan bakar mineral (US$ 1,11 juta).
Akan tetapi dibandingkan bulan lalu, terjadi lonjakan kenaikan permintaan (1.613,64 persen) dari US$ 0,88 juta menjadi US$ 15,08 juta. (tva)
Discussion about this post