KALAMANTHANA, Tamiang Layang – Lima jam tergantung di kamar mandi, tak ada yang tahu apa yang dilakukan Kori Abadi. Begitu tahu pria berusia 31 tahun ini gantung diri, keluarganya langsung histeris.
Kori adalah pria warga Bantai Karau, Kelurahan Ampah Kota, Kecamatan Dusun Tengah, Kabupaten Barito Timur, Kalimantan Tengah. Dia membuah heboh setelah nekat menyudahi hidupnya dengan gantung diri di kamar mandi di rumahnya, Sabtu (5/5).
Dia diduga sudah mengakhiri hidupnya sekitar pukul 10.30 WIB. Tapi, keluarganya baru mengetahuinya lima jam kemudian, yakni sekitar pukul 17.30 WIB.
Sebelumnya, Kori bersama adiknya, Insan Waspada (23), pada hari itu melakukan kegiatan biasanya, membantu berjualan di tokok milik orang tuanya. Pagi itu, dia ikut menurunkan barang dagangan di toko yang tepat berada di depan rumah mereka itu.
Sekitar pukul 10.00 WIB, Kori meminta Insan untuk menjaga tokonya. Dia beralasan ada sesuatu yang hendak dia kerjakan. Dia pun pergi ke belakang, kembali ke rumahnya.
Itulah pertemuan terakhir Kori dengan Insan. Sebab, setelah itu, Insan tak melihat lagi kakak kandungnya itu. Hingga sore, ketika Kori tak juga kembali, Insan mulai curiga. Tapi, tak sedikitpun kecurigaannya mengarah pada tindakan nekat Kori.
Insan pun mencari Kori ke belakang rumah. Sebab, itulah alasan Kori ketika meninggalkan warung di pagi hari. Tapi, ternyata pintu rumah belakang dalam keadaan terkunci.
Bersama ibunya, Insan kemudian membuka paksa pintu tersebut. Alangkah terkejutnya mereka ketika menemukan Kori dalam keadaan gantung diri. Keduanya langsung histeris melihat Kori tergantung di seutas tali nilon yang diikat di kayu bagian atap kamar mandi. Ketika didekati dan diperiksa, Kori sudah tak bernyawa lagi.
Kapolsek Dusun Tengah, Iptu Muhammad Syafuan Nor, mewakili Kapolres Bartim AKBP Wahid Kurniawan membenarkan peristiwa tersebut. Pihaknya pun sudah melakukan visum terhadap jenazah korban.
“Hasil visum, korban murni gantung diri. Tak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban,” ujar Syafuan.
Pihaknya, sebut Syafuan, sudah mengajukan usulan kepada keluarga untuk dilakukan otopsi terhadap jenazah Kori. Tapi, permintaan tersebut ditolak keluarga. Mereka menerima kejadian tersebut dan menganggap peristiwa ini sebagai musibah. (tin/afa)
Discussion about this post