KALAMANTHANA, Pulang Pisau – Muhammad Riki, bocah 3,5 tahun tidak bisa berbuat banyak dan hanya mengantungkan nasib kepada kedua orang tuanya membesarkannya dengan segala kekurangan. Anak warga Desa Hambawang Kecamatan Sebangau Kuala, Pulang Pisau (Pulpis) itu di menderita lumpuh layu.
“Awalnya anak saya lahir normal, tapi beberapa lama sikitar usia 6 bulan ia terkena demam tinggi, lalu step, setelah itu begini kondisinya sampai sebesar ini,” tutur Nisa ibu bocah tersebut.
Riki adalah anak pasangan Eron dan Nisa. Eron berkerja sebagai penebang galam dan nisa hanya ibu rumah tangga. Dengan hidup yang serba kekurangan, dirinya pasrah sambil berdoa kepada Tuhan agar diberikan ketabahan merawat anaknya, hingga terus berharap ada bantuan baik dari pemerintah maupun dermawan lainnya.
Tidak hanya itu, kondisi rumahnya sangat tidak layak huni dan sangat kecil, terkadang air masuk ke dalam rumahnya akibat sungai pasang. Sedangkan anaknya hanya terbaring kaku diatas lantai.
“Kami punya KIS (Kartu Indonesia Sehat) tapi tidak bisa saya gunakan penuh, selain keterbatasan biaya transportasi juga beban hidup berat terpaksa anak saya rawat seadanya,” ucapnya lirih.
Ia juga mengungkapkan pihaknya pernah mendapat bantuan pelayanan kesehatan gratis. Menurut tenaga medis yang pada saat itu memeriksa kondisi Riki masih dapat disembuhkan.
Namun yang menjadi kendala adalah biaya, karena perawatan tersebut memakan biaya yang bersar dan penangan yang khusus dari pihak ahlinya.
“Kami hanya bisa berdoa kepada Tuhan agar diberikan ketabahan merawat Riki, dan terus berharap ada bantuan baik dari pemerintah maupun dermawan lainnya,” tutupnya.(app)
Discussion about this post