KALAMANTHANA, Palangka Raya – Sektor industri pengolahan di Kalimantan Tengah, pada triwulan I 2018 terkontraksi mengalami peningkatan sebesar 5,82 persen (yoy ) atau lebih tinggi dibanding triwulan sebelumnya sebesar 4,79 persen.
“Meningkatnya pertumbuhan sektor ini, didorong oleh tetap terjaganya kinerja perdagangan minyak kelapa sawit (CPO) antar provinsi di tengah melambatnya permintaan global,” kata Kepala Perwakilan Bank Indonesia Kalimantan Tengah, Wuryanto dalam paparannya saat desiminasi kajian ekonomi dan keuangan regional, di Ballroom Hotel Swisbell Palangka Raya, Kamis (28/6/2018).
Begitu juga.produksi CPO pada triwulan I 2018, mengalami perbaikan. Berdasarkan data Gabungan Asosiasi Pengusaha Kelapa Sawit (GAPKI) Kalimantan Tengah, produksi CPO, sebesar 1,04 juta ton atau tumbuh sebesar – 9,07 persen ( yoy ). Membaik dibandingkan dengan posisi triwulan IV 2017 yang terkontraksi sebesar -9,65 persen ( yoy ).
Tak hanya mengalami perbaikan produksi, tetapi harga CPO juga tercatat mengalami perbaikan, sebesar US$628,35/MT atau meningkat dibanding periode sebelumnya sebesar US$625,81/MT.
“Perbaikan harga CPO menjadi sinyal mulai pulihnya permintaan global akan minyak kelapa sawit,” ujarnya.
Sektor industri pengolahan diperkirakan akan meningkat pada triwulan II 2018. Semakin baiknya produktivitas kelapa sawit dan tetap terjaganya perdagangan CPO antar provinsi di Kalimantan Tengah, diperkirakan dapat menjaga sektor industri pengolahan untuk tetap tumbuh pada triwulan lI 2018. (tva)
Discussion about this post