KALAMANTHANA, Pulang Pisau – Harga sarang walet yang menggiurkan membuat banyak penjahat yang menjadikannya sasaran. Termasuk gerombolan Hasan. Sebelum ditembak polisi di Pulang Pisau, kelompok ini sudah mengantongi ratusan juta dari aksi kejahatannya ini.
Dalam pengakuannya kepada polisi saat menjalani perawatan di Puskesmas Jabiren, Hasan (34), warga asal Binuang, Kalimantan Selatan, mengaku ini merupakan pencurian ketiga yang dia lakukan bersama gerombolannya. Itu hanya di wilayah Jabiren Raya, Kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah.
Saat melakukannya pertama kali, gerombolan Hasan berhasil menggasak 6 kg sarang walet. Pada kesempatan kedua, jumlah sarang walet yang dicuri lebih besar lagi, yakni mencapai 20 kg.
Pada Maret lalu, harga sarang walet disebut-sebut berada pada kisaran Rp13 juta perkilogram. Dengan angka seperti itu, geromboan Hasan bisa diperkirakan sudah mengantongi lebih dari Rp300 juta. Bahkan dengan harga terendah, harga obral sekalipun, sedikitnya tak kurang dari Rp100 juta dikantongi gerombolan ini.
Untungnya, pada aksi ketiganya di Jabiren Raya, polisi berhasil menggagalkan aksi gerombolan Hasan. Polisi terpaksa menembaknya saat mencoba lari saat keporgok hendak membobol gedung sarang burung walet di Desa Pilang Kecamatan Jabiren Raya, Jumat (29/6) malam.
Hanya saja, Hasan merupakan satu-satunya dari sembilan anggota gerombolan ini yang dibekuk. Satu lainnya melarikan diri menggunakan mobil, sedang tujuh lainnya berhamburan ke wilayah hutan.
“Pelaku berjumlah sembilan orang, satu melarikan menggunakan mobil dan yang delapan orang masuk ke hutan. Sekitar jam 12 malam kita berhasil melumpuhkan satu orang, jadi masih ada tujuh yang bersembunyi di hutan,” ucap Kapolsek Jabiren Ipda Junedinoto, saat dihubungi Sabtu (30/6) pagi. (app)
Discussion about this post