KALAMANTHANA, Palangka Raya – Baru saja wasit meniupkan pluit panjang tanda pertandingan antara Kalteng Putra dan PSS Sleman usai, di Stadion Tuah Pahoe Palangka Raya, Selasa (10/7), dirinya langsung dikerubuti para pemain tim yang merasa tidak puas dengan kepemimpinan wasit.
Ternyata rasa ketidakpuasan ini juga ditunjukkan puluhan suporter tim asal Yogyakarta ini terhadap sang wasit. Sumpah serapah pun dilontarkan kepada wasit asal Banten ini.
Bahkan terlihat mereka berupaya hendak keluar dari tribun suporter untuk bisa mendatangi sang wasit. Untungnya aparat keamanan dengan sigap menghalau para suporter tim tamu dan berusaha menenangkan mereka. Tetapi seolah tak dihiraukan.
Malah kemarahan mereka menjadi-jadi. Terbukti pagar tribun mereka naiki, sambil berteriak-teriak memaki-maki wasit. Tentu saja aksi para supoter tamu ini membuat aparat keamanan agak kewalahan, sehingga nyaris terjadi bentrok fisik. Untung saja peristiwa ini tak berlangsung lama.
Melihat hal tersebut, aparat kepolisian kemudian meminta kepada suporter Kalteng Putra untuk meninggalkan stadion, untuk mencegah terjadinya gesekan antar kedua suporter.
Padahal saat itu Gubernur Kalteng Sugianto Sabran menonton laga antara kedua skuat dan ketika keributan terjadi, berada di lapangan untuk menyapa para pemain. Melihat kejadian itu, gubernur ikut menenangkan suporter tim tamu.
Sementara itu, Pelatih PSS Sleman Seto Nurdiantoro, enggan mengomnetari kepemimpinan wasit. Namun ia menilai pertandingan kedua tim membosankan dan tidak menarik. Pasalnya para pemain tampil jauh dari performa sesungguhnya.
Tak dipungkirinya, penyebab timnya tampil dibawah performa terbaik karena faktor cuaca di Palangka Raya yang panas serta faktor lapangan, sehingga tak bisa tampil maksimal baik babak pertama maupun kedua.
Kalteng Putra memenangkan lanjutan laga Liga 2 ini dengan skor tipis 1-0. Gol tunggal kemenangan Laskar Isen Mulang itu pun lahir dari titik penalti, dieskekusi Taufik Kasrun saat babak kedua jalan empat menit. (tva)
Discussion about this post