KALAMANTHANA, Palangka Raya – Keluarga Rizki Ahmad akhirnya pasrah. Mereka mengikhlaskan kepergian putranya itu menghadapi Sang Khalik. Apa yang membuat mereka akhirnya memutuskan segera menguburkan anak muda korban patukan ular King Cobra itu?
Informasi yang dikumpulkan KALAMANTHANA menyebutkan keluarga Suwardi Duyen, ayah Rizki, mengikhlaskan pemakaman anaknya setelah kedatangan habib. Setelah habib mendoakan, keluarga Suwardi kemudian menyatakan anaknya itu telah meninggal dunia. Pernyataan itu dilakukan pada Rabu (11/7) tengah malam menjelang pergantian hari.
Keputusan untuk memakamkan jasad putranya itu diambil setelah empat hari lamanya Rizki disemayamkan di rumah duka di Jalan Danau Rangas, Kelurahan Bukittunggal, Kecamatan Jekan Raya, Palangka Raya. Setelah dinyatakan meninggal dunia oleh dokter RSUD Doris Sylvanus pada Senin (9/7) pagi. Selama empat hari, ritual yang dilakukan para tabib ternyata tak membuahkan hasil.
Proses pemakaman jenazah Rizki sendiri menarik perhatian masyarakat Kota Cantik. Maklum, sejak informasi meninggalnya anak muda penyuka binatang ini karena dipatuk King Cobra, pemberitaan tentang apa yang dia alami menyapu pelosok negeri.
Aparat kepolisian pun akan ikut menghadiri pemakaman tersebut. “Peristiwa ini sudah jadi sorotan masyarakat. Kami ke sana, selain untuk ikut berduka cita, juga memantau agar situasi tetap kondusif,” ujar Kapolsek Pahandut, AKP Roni Wijaya.
Sebelumnya, Rumah Sakit Doris Sylvanus Palangka Raya menyatakan Rizky sudah meninggal dunia. Kendati tenaga medis sudah berupaya menyelamatkan nyawa korban gigitan ular king cobra pada Minggu (9/7), tetapi ternyata Tuhan berkehendak lain. Setelah dirawat selama satu hari di ruang ICU RS Doris Sylvanus Palangka Raya, Rizky Ahmad (19), menghembuskan nafas terakhir pukul 08.30 WIB Senin (9/7/2018).
Wakil Direktur RS Doris Sylvanus Palangka Raya, dr Theodorus Sapta Atmadja mengatakan memang saat rumah sakit menerima pasien, kondisi Rizki sudah serius setelah dipatuk ular peliharaanya sendiri.
Namun pihaknya sudah melakukan penanganan maksimal dengan memasukkan delapan serum anti-bisa untuk menetralisir racun. Bahkan pihaknya sudah meminta serum venom dari rumah sakit lain di Pulau Jawa.
Pasalnya toksin ular sudah menyebar ke susunan saraf pusat sehingga korban mengalami penurunan kesadaran dan gagal napas mengakibatkan tidak sadarkan diri sehingga nyawa korban tidak bisa tertolong.
Seperti diketahui, kejadian tragis yang dialami Dewa, panggilan akrabnya, terjadi saat komunitas pencinta hewan reptil ini, digigit binatang peliharaanya di kawasan Car Free Day Bundaran Besat Palangka Raya, Minggu pagi.
Rizki mendapatkan ular tersebut dari hasil tangkapannya ketika membantu warga Jalan Danau Rangas Kelurahan Buki Tunggal Kecamatan Jekan Raya, Palangka Raya yang saat itu rumahnya terendam banjir, pada (2/5) lalu. King kobra ini tersangkut di jaring ikan yang dipasang warga di bawah rumah. (tva)
Discussion about this post