KALAMANTHANA, Kuala Kapuas – Mempertahankan Kapuas menjadi lumbung padi bagi Kalimantan Tengah bukan sekedar untuk ketersediaan pangan, tetapi juga menyangkut lapangan pekerjaan dan kesejahteraan masyarakat Kabupaten Kapuas yang usaha pokoknya, adalah pertanian, khususnya petani padi.
Anggota DPRD Kabupaten Kapuas, Suwanto E Sumen, menyambut baik dan mendukung tekad Pemerintah Kabupaten Kapuas untuk mempertahankan daerah setempat sebagai lumbung padi Kalimantan Tangah, dimana salah satu upayanya, adalah memberikan bantuan traktor untuk membantu petani mengolah lahan.
Dari sisi lain, Suwanto E Sumen, mengingatkan bahwa untuk mempertahankan bahkan untuk meningkatkan produksi padi ada beberapa simpul/faktor yang harus bergerak atau digerakannya secara bersamaan. “Karena bila tidak maka pemberian bantuan traktor saja tidak akan memberikan hasil yang maksimal,” katanya kepada KALAMNTHANA di Kantor DPRD Kapuas, Jumat (13/7/2018).
Simpul ataupun faktor tersebut, ungkap Suwanto, pertama adalah ketersediaan dan kesesuaian lahan. Karena menurut dia, lahan pasang surut merupakan lahan marginal, karena itu harus ada pemetaan daya dukung dan tekhonologi spesifik (varietas, saprodi, resiko, indeks tanam dan indek panen) pada masing-masing lokasi.
Kedua adalah sosial budaya petani, dimana perbedaan latar belakang dan sosial budaya masing-masing petani/kelompok harus dicermati oleh pemerintah sehingga perlakuan dan motif dalam pemberdayaannya juga harus disesuaikan agar sama-sama memperoleh hasil yang maksimal.
Kemudian ketiga adalah ketersediaan sarana produksi, harus direncanakan, diatur dan dikendalikan ketersediaan sarana produksi dari sisi kualitas, kuantitas dan kontinyuitas sampai ketingkat petani. “Akan lebih bagus lagi bila pemerintah dapat secara langsung memberikan sarana produksi (pupuk dan obat-obatan) sebagai bentuk insentif bagi petani,” ujarnya.
Sedangkan yang ke empat, terang legislator asal Partai Golkar ini, adalah koordinasi, mengingat ada berbagai sub sektor pemerintah yang terkait langsung dalam kegiatan pertanian. “Maka peran koordinasi antar sub sektor harus terjalin dengan baik mulai dari perencanaan, pelaksanaan, kontrol/evaluasi program,” pungkas Suwanto E Sumen. (is/adv)
Discussion about this post