KALAMANTHANA, Nunukan – Tekai-teki menyangkut nasib Bayu, bocah berusia 9 tahun yang hilang di hutan Desa Labuk, Kecamatan Sembakung, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, belum juga terjawab. Kakeknya, Putilik ditemukan sudah meninggal dunia.
Sejak Senin (16/7), Bayu tak kelihatan batang hidungnya di Desa Labuk itu. Hari itu, bersama kakeknya, Putilik (60), mereka berdua masuk ke hutan desa untuk memasang jerat binatang.
Meski menghilang sejak Senin, laporan hilangnya Bayu, murid kelas 3 SD Sembakung ini baru muncul dua hari ini. Selama dua hari ini pula, Badan SAR Nasional (Basarnas) Kaltim-Kaltara melakukan pencarian. Tapi, hingga berita ini diturunkan, belum ada tanda-tanda Bayu diketemukan.
“Belum ada tanda-tanda keberadaan anak tersebut,” ujar Octavianto, Kepala Seksi Operasi dan Siaga Basarnas Kaltim-Kaltara seperti dilansir Antara.
Proses pencarian dilakukan bersama-sama oleh tim Basarnas dan keluarga korban dan warga setempat. Setelah keluarganya khawatir, maka warga setempat melakukan pencarian pada malam harinya dan ditemukan Putilik dalam kondisi meninggal dunia. Sedangkan bocah (cucu korban) menghilang hingga saat ini.
Jasad Putilik langsung dievakuasi oleh warga yang menemukannya dan tiba di rumah korban pada Senin (17/7) pagi.
Tim SAR yang terdiri dari Basarnas, kepolisian, TNI AD dan warga di Desa Labuk melakukan pencarian di sungai dan darat hingga jarak lima kilometer. (ik)
Discussion about this post