KALAMANTHANA, Yogyakarta – Laga Kalteng Putra lawan tuan rumah PSIM Yogyakarta nyaris berujung kericuhan. Apa kata Asisten Pelatih Bambang Sumantri?
Kericuhan nyaris terjadi menjelang pertandingan berakhir. Pelatih Kalteng Putra, Kas Hartadi, mencoba masuk ke lapangan. Dia tampak emosional mengejar wasit dan melancarkan protes keras.
Kericuhan urung terjadi karena kersigapan petugas keamanan dan panitia pertandingan. Mereka mengawal wasit.
Kalteng Putra menderita kekalahan 0-2 dalam pertandingan yang berlangsung di Stadion Sultan Agung, Bantul, Kamis (19/7) itu. Dua gol tuan rumah dijaringkan Ismail Haris di menit ke-19 dan eksekusi penalti Hendika Arga pada menit ke-58.
“Pertandingan babak pertama enak dilihat, tapi pada babak kedua ada faktor non-teknis yang membuat tensi pertandingan tinggi,” kata Bambang.
Ia merasa pada pertandingan tersebut timnya ‘dikerjai’ pengadil pertandingan lantaran keputusan yang banyak merugikan timnya. “Ini juga pelajaran bagi kami. Setelah dari Blitar United kita di Yogya juga dikerjai di sini. Tapi inilah sepakbola Indonesia. Saya tidak menyebutkan siapa saja, tapi buat instropeksi kami sendiri,” kata Bambang.
Dia menilai ada pihak-pihak yang menghalalkan segala cara untuk memenangkan pertandingan. Dia tak hendak menyebutkan siapa orangnya. “Semua orang pasti tahu,” sebutnya.
Menurutnya, pada dua laga tandang terakhir, Kalteng Putra selalu dirugikan kepemimpinan wasit yang menguntungkan tuan rumah.
“Akhir putaran pertama ini persaingan sangat ketat sekali. Secara evaluasi keseluruhan ini menjadi tanggung jawab saya sebagai pelatih, terutama evalusi dua perandingan tandang ini. Kami terkuras tenaga secara non-teknis bukan lagi teknis,” ungkapnya.
Di awal babak pertama, Kalteng Putra berupaya melakukan penyerangan dan menekan PSIM. Namun justru anak-anak Laskar Mataram mampu melakukan serangan balik membahayakan sehingga peluang tercipta di menit-menit awal dan berhasil membuka gol untuk PSIM.
Setelah berhasil mencetak gol, PSIM Yogyakarta semakin memantapkan untuk tampil menyerang. Bahkan beberapa kali peluang tercipta, namun pertahanan pemain belakang Laskar Isen Mulang masih kokoh dan hingga babak pertama selesai skor masih 1-0.
Pada babak kedua, PSIM mendapat hadiah penalti pada menit ke-58 setelah Supriyadi Eeng dijatuhkan di dalam kotak penalti. Keputusan penalti wasit tersebut sempat membuat pemain Kalteng protes, namun penalti tetap dilakukan.
Kesempatan penalti tersebut berhasil dimanfaatkan Hendika Arga yang maju sebagai eksekutor. Tendangannya tidak mampu dijangkau penjaga gawang Riki Pambudi dan mengenai tiang dalam dan bola masuk.
Pada pertengahan babak kedua, para pemain Kalteng Putra berusaha membalas ketinggalan dengan meningkatkan intensitas penyerangan, bahkan pemain sempat melepas tendangan ke arah gawang PSIM, namun upaya tersebut mampu diantisipasi kiper dengan menggunakan kakinya. (ik)
Discussion about this post