KALAMANTHANA, Jakarta – Tangan kanannya masih disangga dengan kain menyerupai selendang warna biru muda. Sejumlah plester menutup bagian tubuhnya yang tercabik-cabik. Dalam kondisi seperti itu, wanita itu masih bisa melayani wawancara dengan wartawan, termasuk jaringan televisi TV Crimea 24.
Olga Solomina namanya. Wanita berusia 46 tahun asal Kirov, Rusia, ini baru saja mengalami peristiwa paling menakutkan dalam hidupnya: berjuang mempertahankan hidup dari amukan seekor singa di Taman Safari Taigan di Krimea, Ukraina.
Solomina mengatakan dia ditawari kesempatan untuk melangkah ke kandang dan mengambil gambar dengan salah satu binatang itu. Namun, beberapa saat setelah ia mengambil foto dirinya di samping singa yang tampaknya jinak, sang raja rimba itu tiba-tiba menyerangnya.
Singa itu mencakar lengannya dan mulai menyeretnya. Beruntung dia bisa diselamatkan oleh direktur taman safari, Oleg Zubkov yang berhasil mengejar singa itu. “Singa itu meraih tangan kanan dan menyeret saya ke tanah. Saya baru saja sempat memejamkan mata. Saya pikir sekarang mereka akan mencabik-cabik saya,” kata Solomina.
Wanita itu mengaku sempat berpikir hidupnya akan berakhir. “Singa itu menyeret saya seperti boneka. Itu, tentu saja, (dalam hitungan) detik, tetapi bagi saya mereka tampak seperti sangat lama. Pada saat itu saya mengucapkan selamat tinggal pada kehidupan,” tuturnya.
Meski sempat dilarikan ke rumah sakit, Solomina hanya luka ringan di lengannya. “Singa lainnya sempat melompat ke kaki saya. Saya menutup mata, dilanda ketakutan menunggu tubuh saya dikoyak-koyak,” katanya.
Direktur Kebun Binatang Zubkov mengatakan tidak ada insiden serupa dalam tujuh tahun sejak taman itu mengoperasikan tur. Dia juga mengklaim bahwa Solomina telah melanggar aturan keamanan dengan mabuk pada saat kejadian dan dia menawarkan untuk membayar tagihan medisnya setelah dia meminta kompensasi.
“Sayangnya, wanita itu, menurut saya, sedikit mabuk. Baik saya maupun administrator tidak memperhatikan ini sebelum perjalanan. Hanya selama safari saya melihat bahwa dia mulai berperilaku tidak sesuai – menarik singa ke surai dan seterusnya. Olga tidak segera ingin pergi ke rumah sakit. Selama perawatan luka, dia meminta cognac daripada obat bius,” katanya.
Pengelola taman safari menolak membayar kompensasi sebesar 1 juta rubel (Rp175 juta) yang dituntut Olga. Mereka beralasan, Olga sudah menandatangani dokumen menerima akibat dari tindakan berbahayanya.
Juru bicara rumah sakit yang merawal Olga, Nikolai Vlasov menyatakan infeksi yang masuk ke tubuh Olga berasal dari gigi singa. Menurutnya, infeksi itu sangat berbahaya sehingga dia harus menjalani operasi.
“Kondisinya kini semakin membaik, tapi dia perlu perawatan berikutnya. Saat ini belum jelas apakah dia akan bisa menggunakan lengannya sepenuhnya,” katanya. (ik)
Discussion about this post