KALAMANTHANA, Kuala Kapuas – Pengembangan tanaman padi inbrida di lahan sub optimal seluas 1.250 hektar yang dilaksanakan di 12 kecamatan di Kabupaten Kapuas, saat ini telah terealisasi seluas 955 hektar.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Kapuas, Anjono Bhakti, melalui Kabid Produksi Tanaman Pangan, Jarwadi, mengungkapkan, pengembangan budidaya tanaman padi di lahan sub optimal ini, adalah merupakan program tugas pembantuan APBN 2018.
“Dalam pelaksanaannya difasilitasi dengan bantuan benih, pupuk organic cair, pembenah tanah dan peptisida yang dananya bersumber dari anggaran tugas pembantuan APBN 2018,” katanya saat ditemui KALAMANTHANA di Kantor Dinas Pertanian Kapuas, belum lama ini.
Saat ini, sambung Jarwadi, tanaman budidaya padi inbrida di lahan sub optimal tersebut telah terealisasi seluas 955 hektar, dan sisanya seluas 295 hektar pertanamannya akan dilaksanakan pada September 2018. “Lokasinya di 12 kecamatan daerah pasang surut,” ungkapnya.
Kemudian untuk kegiatan pengembangan budidaya tanaman padi organik seluas 200 hektar di 8 kecamatan di Kapuas, Menurut Jarwadi, pengembangan padi tersebut kini realisasinya baru seluas 137 hektar.
“Karena sebagian kemarin sudah terlanjur tanaman padi local. Jadi, sisanya untuk tanaman padi organik ini nanti akan kita laksanakan penanamannya pada bulan September untuk mendukung produksi padi tahun 2018,” ujarnya.
Sementara itu terkait dengan pengembangan padi gogo di lokasi lahan perkebunan yang masih TBM (Tanaman Belum Menghasilkan). Menurut Jarwadi bahwa pada tahun ini pengembangan padi gogo tersebut akan dilaksanakan pada bulan September 2018 di beberapa kecamatan di Kapuas.
“Termasuk juga ada pengembangan tanaman jagung yang terintegrasi di lahan perkebunan atau tumpang sari namanya. Pengembangan jagung dilahan perkebunan ini dilaksanakan seluas 220 hektar. Untuk tanamnya kemungkinan di akhir Agustus sampai September,” terang Jarwadi. (is)
Discussion about this post