KALAMANTHANA, Palangka Raya – Walaupun dari hasil Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) 2012, Provinsi Kalimantan Tengah cukup membanggakan, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Kalimantan Tengah, tetap diingatkan agar harus selalu waspada dan hati-hati.
“Karena angka-angka ini bisa dibaca lain. Yang penting waspada. Boleh senang karena itu hasil kerja keras, tapi tetap hati-hati. Karena kontribusi penurunan fertilitas apakah seluruhnya didominasi oleh tugas fungsi kita atau komponen lain,” kata Ketua Paguyuban Juang Kencana (PJK) Pusat Pristy Waluyo, di Palangka Raya, Jumat (3/8) malam.
Pasalnya, hal yang sama juga selalu diingatkan para akademisi kepada dirinya. Seperti contoh, jika angka partisipasi sekolah tinggi, angkatan kerja wanita tinggi. Jika dihubungkan dengan daerah perkotaan yang maju bisa memberikan kontribusi penurunan fertilitas.
“Mungkin pemakaian kontrasepsinya tidak signifikan. Yang bagus jika pengendalian kelahiran melalui kontrasesepi optimal. Apalagi tantangan ke depan, semakin berat,”ujarnya.
Paguyuban Juang Kencana didirikan oleh para mantan pejabat/pegawai BKKBN pada tahun 2000. Perkumpulan bagi pensiunan BKKBN ini memiliki tiga tujuan utama yaitu membina hubungan kekeluargaan dan persahabatan antara sesama mantan pegawai BKKBN, menghimpun potensi, pengalaman dan semangat para mantan pejabat/ pegawai BKKBN dalam melaksanakan gerakan KB bersama masyarakat, serta membentuk wadah sebagai wahana melaksanakan hubungan silaturrahim antar sesama anggota dan keluarganya. (tva)
Discussion about this post