KALAMANTHANA, Buntok – Polisi membeberkan kronologis perkelahian berdarah yang terjadi di Kota Buntok, Sabtu (4/8/2018) dinihari. Penyebab perkelahian membuat miris. Pasalnya, pemicunya hanyalah hal sepele.
Kapolsek Dusun Selatan, Ipda Abi Karsa, mewakili Kapolres Barsel AKBP Eka Syarif Nugraha, menyebutkan perkelahian yang berujung terlukanya empat orang, satu di antaranya harus menjalani operasi, bukanlah dipicu hal-hal yang prinsipil.
Saat itu, di tengah malam buta itu, sebutnya, Hidayat (20) dan kawan-kawan, sebenarnya berniat hendak pulang ke rumahnya di Gang Karya Jalan Panglima Batur, Buntok. Meski tercatat sebagai warga Desa Bintang Kurung, Kecamatan Karau Kuala, Hidayat tinggal di Buntok.
Saat hendak pulang itulah, ketika melintas di perempatan Jalan Ibunda dan Jalan Ki Hajar Dewantara, Hidayat dan enam oran temannya diteriaki oleh para korban. Kuat dugaan, keempat korban saat itu dalam keadaan mabuk.
“Karena teriakan itu, tersangka memutar balik sepeda motornya. Mereka mendatangi arah asal datangnya suara,” ujar Abi Karsa di Buntok.
Hidayat dan kawan-kawan sempat menduga mereka yang berteriak itu adalah orang yang minta pertolongan karena kecelakaan. Pasalnya, ketika itu salah seorang di antaranya tergeletak di aspal.
Hidayat sempat bertanya, kenapa mereka berteriak. Belum mendapat jawaban, tiba-tiba saja Hidayat mendapat pukulan menggunakan helm oleh korban yang sedang mabuk itu.
Tak hanya dipukul, Hidayat dan kawan-kawan melihat salah satu di antara keempat orang itu mencabut pisau. Tersangka pun merebut pisau tersebut dan langsung menyerang keempat korban menggunakan pisau itu.
“Kemudian datang dua orang rekannya, Rito dan Billy membantu memukul empat orang korban,” kata Abi Karsa.
Setelah berhasil melukai keempatnya, tersangka langsung balik pulang ke rumahnya di Jalan Panglima Batur.
Lokasi perkelahian itu, kini gantian didatangi aparat Polsek Dusun Selatan. Abi Karsa ikut mendatangi tempat kejadian perkara. Setelah dilakukan pengembangan, polisi kemudian meringkus Hidayat, Rito, dan Billy.
Akibat perkelahian itu, empat orang mengalami luka-luka. Mereka terpaksa menjalani perawatan di RSUD Jaraga Sasameh, Buntok.
Keempat korban tersebut terdiri dari Venu Aminu, Wahyu Setiawan, Fatulah Taufik Rahman, dan Natanel. Venu Aminu adalah warga Kota Buntok, sedangkan tiga lainnya merupakan warga Tamiang Layang, Barito Timur.
Venu Aminu yang sehari-harinya adalah seorang pegawai honorer, menderita luka tusuk di bagian bahunya. Selain itu, tangan sebelah kanan pria yang beralamat di Gang Mula Jari, Jalan Pelita IV, Buntok itu juga tertusuk.
Sedangkan Wahyu mengalami luka tusuk pada bagian perutnya. “Dia harus menjalai operasi karena lukanya,” ujar Abi Karsa.
Korban lainnya, Fatulah Taufik Rahman mengalami luka tusuk pada bagian punggung. Hanya Natanael yang menderita luka paling ringan karena hanya ada goresan di siku tangan sebelah kanan. (fik)
Discussion about this post