KALAMANTHANA, MuaraTeweh – Mungkin aspirasi yang disampaikan lewat musyawarah rencana pembangunan atau musrenbang maupun via wakil rakyat selalu tersumbat, warga Lampeong, ibukota Kecamatan Gunung Purei, Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah terpaksa memasang spanduk demi menyampaikan unek-uneknya.
Apa isi spanduk itu? Dalam dua spanduk yang dipancang di Simpang Empat Lampeong, tepat di perlintasan jalan negara Muara Teweh-Lampeong-Perbatasan Kaltim itu, tertulis di bagian atas Gambaran Keluhan Masyarakat Kecamatan Gunung Purei Karena Tidak Memiliki Penerangan Listrik.
Sedangkan di bagian bawah terlihat tiga gambar masing-masing pria membawa obor dengan komentar Berjalan Di Kegelapan Malam Gulita. Gambar kedua, anak memegang pulpen dengan komentar Anak Tidak Bisa Belajar dan Ketakutan Malam Mengakibatkan Kebodohan..Gambar ketiga, dua orang berseragam ASN dengan komentar Kami Pegawai Tidak Betah Di Kecamatan Gunung Purei, Tidak Ada PLN Pulang Kampung Saja.
Beberapa sumber di Lampeong yang ditanya KALAMANTHANA tentang siapa pemasang spanduk tersebut mengaku tidak tahu. “Dua spanduk ada sejak minggu lalu dan masih terpasang sampai sekarang. Saya tidak tahu siapa yang memasang, karena begitu melintas di jalan terlihat sudah ada spanduknya,” ujar Kepala Desa Lampeong II Sutnadi.
Manajer PT PLN Muara Teweh Permono mengatakan, PLN Muara Teweh telah melakukan survei di Lampeong dan hasil survei sudah dikirimkan ke PLN Area Kuala Kapas sebagai dasar pembuatan KKO dan KKF atau justifikasi usulan. “Dari Info PLN Kapuas, ini masih dalam tahap pembuatan justifikasi dan jika telah selesai akan diteruskan ke PLN Wilayah Banjarbaru lalu ke PLN Pusat,” katanya kepada Kalamanthana, Senin (6/8/2018).
Permono menegaskan, ini semua memerlukan proses karena PLN Rayon Muara Teweh tidak dalam kapasitas menolak atau menyetujui. “Kami hanya mengusulkan dan membuat data terkait dengan justifikasinya. Secara tersirat PLN akan segera masuk namun perlu proses. Kami harap masyarakat bisa bersabar dan memahaminya,” ucapnya.
Sekadar diketahui, Kecamatan Gunung Purei dengan jumlah KK sekitar 1.000 merupakan wilayah tertinggal di Kabupaten Barut, tetapi memiliki potensi sangat besar, karena kaya SDA dan berbatasan dengan Provinsi Kaltim. Ironisnya, justru sekarang ada sebuah perusahaan asal Tiongkok sedang berinvestasi untuk proyek energi bekerjasama dengan Pertamina di Lampeong.(mel)
Discussion about this post