KALAMANTHANA, Palangka Raya – Lima dari enam anggota DPR RI daerah pemilihan Kalimantan Tengah periode 2014-2019 kembali maju pada Pemilu Legislatif 2019. Tak mudah bagi petahana ini mempertahankan posisinya. Sejumlah politisi kuat mengincar posisi mereka.
Kelima politisi yang kembali maju itu adalah Iwan Kurniawan (Gerindra), Asdy Narang, Rahmat Nasution Hamka (PDI Perjuangan), Agati Sulie Mahyudin (Partai Golkar), dan Hamdani (Partai Nasdem). Rahmat adalah anggota pergantian antarwaktu (PAW) setelah Willy M Yoseph mundur karena maju di Pilkada Kalimantan Tengah.
Satu-satunya petahana yang tak maju lagi adalah Hang Ali Saputra Syah Pahan (PAN). Namanya tak tercantum dalam daftar calon sementara (DCS) yang sudah dilansir KPU.
Tidak mudah bagi kandidat petahana mempertahankan kursinya. Pasalnya, sejumlah politisi dengan pengaruh kuat di masyarakat kini ikut meramaikan Pemilu Legislatif. Perebutan enam tiket menuju Senayan dari Kalteng bahkan diperhitungkan lebih ketat dibanding empat tahun lalu.
Di antara pesaing berat tersebut terdapat nama tiga mantan bupati dua periode yang memiliki basis massa besar. Ketiganya adalah Ujang Iskandar (Partai Nasdem), Darwan Ali (PAN), dan Willy Yoseph (PDIP).
Ujang Iskandar merupakan bupati dua periode di Kotawaringin Barat. Basisnya kuat meskipun belum teruji untuk seluruh wilayah Kalteng. Salah satu kemenangan politiknya yang fenomenal adalah ketika menang di Pilkada Kobar pada periode kedua kepemimpinannya dengan mengalahkan Sugianto Sabran yang kini jadi Gubernur Kalteng.
Ujang yang tiga kali berganti partai, dari Partai Demokrat ke Gerindra dan kini di Nasdem itu, nyaris saja menjadi kuda hitam pada Pilgub Kalteng 2015 lalu. Kalau saja tidak tersandung persoalan surat dukungan salah satu parpol, peluangnya memenangkan kursi Gubernur Kalteng saat itu cukup terbuka.
Jika Ujang gagal mengikuti kontestasi Pilkada Kalteng 2015, tak demikian halnya dengan Willy Yoseph. Mantan Bupati Murung Raya dua periode ini kalah dari Sugianto di Pilkada, tapi basis kekuatannya masih terlihat nyata. Wilayah DAS Barito dan Kota Palangka Raya bakal jadi lumbung suaranya.
Kalau PAN tak lagi mencalonkan Hang Ali, salah satu kursi di DPR RI Kalteng kemungkinan masih bisa dipertahankan. Sebab, kini mereka menyodorkan nama Darwan Ali sebagai kandidat nomor satu. Selepas dari PDIP, Darwan pindah perahu ke PAN dan didapuk memimpin partai yang lahir dari rahim reformasi itu.
Darwan, mantan Bupati Seruyan dua periode, memiliki basis kekuatan di Seruyan dan Kotawaringin Timur. Kemenangan pasangan Yulhaidir-Iswanti di Pilkada Seruyan tak lepas dari pengaruh politik Darwan yang sangat kuat di Seruyan. Pengaruh Darwan juga kuat di Kotim saat memenangkan Supian Hadi pada periode pertama keterpilihannya sebagai bupati setempat.
Selain ketiga nama itu, masih ada sejumlah nama lain yang bisa menyodok kursi petahana di DPR RI. Sebutlah misalnya nama Bambang Purwanto. Dia adalah Bupati Kobar selepas Ujang meninggalkan kursi itu untuk maju ke Pilkada Kalteng. Bambang tetap setia bersama perahu Demokrat untuk menuju Senayan.
Dari Demokrat pula, ada nama Sipet Hermanto. Dia adalah mantan Kepala Dinas Perkebunan Kalteng dan aktif di sejumlah organisasi. Nama Sipet nyaris masuk dalam persaingan Pilkada Kota Palangka Raya meski kemudian gagal memenuhi persyaratan dukungan parpol.
Sementara PPP menyodorkan nama Awaludin Noor dan Said Akhmad Fauzy Bachsin. Awal termasuk politisi muda yang diperhitungkan di Kalteng dan didapuk menjadi Ketua DPW PPP Kalteng. Sedangkan Fauzy merupakan mantan anggota DPD RI dan tahun ini sempat menjajal Pilkada Kota Palangka Raya, mendampingi Aries Narang meskipun kalah.
Belum cukup sampai itu, PDIP juga memunculkan nama lain di samping Willy Yoseph yang bisa mengancam kedudukan petahana. Dia adalah Agustiar Sabran. Saudara kandung Gubernur Sugianto Sabran ini punya kekuatan politik pada beragam organisasi yang dia pimpin. Salah satu modal utamanya adalah posisinya sebagai Ketua Dewan Adat Dayak (DAD) Kalteng. (ik)
Discussion about this post