KALAMANTHANA, Palangka Raya – Kejadian luar biasa (KLB) campak-rubella yang sudah ditetapkan sejak Senin (10/9) oleh Pemerintah Kabupaten Kapuas, mendapat perhatian khusus dari Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah. Mereka meminta agar seluruh kabupaten/kota di Bumi Tambun Bungai dapat lebih waspada terhadap virus ini agar tidak menyebar.
“Kami sudah memperingatkan, jangan sampai di daerah lain di Kalteng juga tertular. Kapuas karena berbatasan langsung dengan Kalimantan Selatan. Ini kami duga karena migrasi dari Banjarbaru, yang duluan ada kasus yang sama,” kata Plt Sekda Kalteng Fakhrizal Fitri di Palangka Raya, Rabu (13/9/2018).
Dijelaskannya, hingga saat ini tercatat sudah 35 orang yang terkena virus ini. Untuk itu, telah dilakukan berbagai upaya agar tidak menyebar dengan cara melakukan isolasi dan memberikan pemberian vaksin bagi anak-anak lain yang saat ini masih dalam tahapan bulan vaksin campak dan rubella.
“Kami juga sangat berharap bagi masyarakat di seluruh daerah yang anaknya belum divaksin agar segera melakukannya, agar bisa terhindar dari virus yang sama. Apalagi ini masih bulan vaksin,” ujarnya.
Tak dipungkiri masih ada sejumlah orang tua khususnya yang beragama Islam, enggan anaknya divaksin khawatir anaknya divaksin karena vaksin MR tidak memiliki sertifikat halal.
Tapi hendaknya dengan adanya rekomendasi dari MUI yang menyatakan mubah dipergunakan untuk keadaan darurat, hendaknya ini menjadi perhatian khusus.
“Dengan adanya kejadian luar biasa di Kapuas dan adanya rekomendasi dari MUI, anak-anak yang belum divaksin, segera divaksin. Jadi dalam hal ini kita berharap dukungan dari orangtua, tokoh agama dan tokoh masyarakat,” imbuhnya. (tva)
Discussion about this post