KALAMANTHANA, Muara Teweh – Jelas sudah penyebab kematian karyawan PT Antang Ganda Utama (AGU) asal Manggarai, Nusa Tenggara Timur Dominikus Jehatu alias Domi (34) beserta sang istri Meliana Minur alias Imel (24), dan putranya Apriliano (4 bulan) di Camp Hajak C, Kecamatan Teweh Baru, Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah.
Ketiganya diduga dibunuh lalu dibakar untuk menghilangkan jejak kejahatan. Motif pembunuhan masih terus diselidiki aparat Polres Barut yang diback-up petugas identifikasi dan forensik Polda Kalteng. “Hasil otopsi sementara siang ini, karena kita masih menunggu hasil resmi secara detail. Untuk sementara, diduga ada bekas-bekas bacokan atau tusukan. Diduga ada unsur kesengajaan untuk menghilangkan nyawa korban,” ujar Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Barut AKP Samsul Bahri, di Muara Teweh, Kamis (13/9/2018).
Menurut Samsul, guna mendalami lagi kasus ini, pihaknya kembali mendatangi tempat kejadian perkara (TKP) bersama tim identifikasi Polda Kalteng untuk mencari petunjuk-petunjuk atau bukti yang mengarah kepada pelaku serta saksi-saksi yang mengetahui kejadian tersebut.
Baca Juga: Menyedihkan satu keluarga asal manggarai tewas mengenaskan baraknya ludes terbakar/
Sebelumnya diberitakan satu keluarga asal Manggarai, Nusa Tenggara Timur, yang merupakan karyawan PT Antang Ganda Utama (AGU), ditemukan tewas mengenaskan di Camp Hajak C, Blok A Nomor 6, Kecamatan Teweh Baru, Kabupaten Barito Utara. Korban adalah pasangan suami-istri Dominikus Jehatu alias Domi (34) dan Meliana Minur alias Imel (24), serta putranya Apriliano (4 bulan).
Hingga berita ini diturunkan, aparat Satuan Reserse Kriminal Polres Barut bersama Polsek Teweh Tengah masih melakukan lanjutan olah tempat kejadian perkara (TKP). Belum diketahui secara jelas apa penyebab satu keluarga tersebut meninggal mengenaskan. Yang pasti, hanya pada kamar keluarga tersebut di barak nomor 6 berukuran 6×8 meter hangus terbakar dan pada seluruh tubuh jenazah juga ditemukan indikasi terbakar.
Baca Juga: Sebelum satu keluarga NTT tewas terbakar, suara berisik muncul dari plafon, ada apa?
Kepala Polsek Teweh Tengah AKP Nandi Indra Nugraha mengatakan, kebakaran di Camp Hajak C terjadi Selasa (11/9) sekitar pukul 23.30 WIB. Camp yang terbakar merupakan bangunan milik PT AGU yang terbuat dari beton ukuran 6×8 meter. “Dalam peristiwa tersebut, tiga orang meninggal dunia,” ujarnya di Muara Teweh, Rabu (12/9) pagi.
Menurut Nandi, polisi telah memeriksa dua orang saksi yang juga karyawan PT AGU terkait kasus tersebut. Saksi adalah tetangga barak korban.
“Ketiga jenazah korban pada Rabu pagi ini sedang dilakukan visum di RSUD Muara Teweh dan peristiwa ini sedang dalam penyelidikan pihak kepolisian,” kata Kapolsek Teweh Tengah. (mel)
Discussion about this post