KALAMANTHANA, Jakarta – Lini belakang Barito Putera kini jadi sorotan. Bayangkan, dalam lima laga terakhir, mereka kecolongan 10 gol. Rata-rata dua gol setiap pertandingan. Apa kata Pelatih Jacksen F Tiago?
Pelatih asal Brasil ini menolak jika disebutkan kualitas pemainnya di lini belakang kurang mumpuni. “Macam-macam opini bisa saja datang dari siapa saja. Tapi saya punya analisa sendiri,” katanya.
Menurutnya, kualitas individual pemain belakangnya tidaklah buruk. Yang perlu diperbaiki, dalam pandangannya, adalah organisasi pertahanan, termasuk pengambilan keputusan saat berada dalam tekanan. “Satu-satunya cara mengatasinya hanya berlatih terus untuk memperbaiki hal itu,” sebutnya.
Dia juga menolak dikatakan melemahnya lini pertahanan Barito Putera karena perubahan posisi Aaron Evans. “Kalau benar seperti itu, saya tinggal kembalikan Aaron Evans ke posisinya di belakang. Tapi sepak bola tak semudah itu,” katanya seperti dilansir ligaindonesia.
Apapun kata JFT, faktanya lini belakang Barito Putera akhir-akhir ini menunjukkan kerapuhannya. Dalam lima laga terakhir, hanya sekali mereka melakukan clean sheet, yakni saat bermain imbang tanpa gol di kandang sendiri lawan Madura United.
Lemahnya lini belakang itu terlihat nyata saat Barito Putera kalah telak 1-5 di kandang Persipura Jayapura. Mereka juga kebobolan dua gol saat menjamu Persebaya dan Persib Bandung.
Tambahan kebobolan 10 gol di lima pertandingan terakhir membuat Barito Putera kini menjadi klub papan atas dengan kecolongan gol terbanyak. Total, sudah 33 gol bersarang di gawang Aditya Harlan. Mereka pun jadi klub papan atas dengan selisih gol yang minim, yakni hanya selisih dua gol.
Di jajaran Liga 1, Barito Putera bahkan pertahanan Barito Putera hanya lebih baik dibandingkan lima klub lainnya, rata-rata klub papan bawah. Hanya Sriwijaya FC (34), Mitra Kukar (35), Persebaya (35), PSMS Medan (40), dan PS Tira (44), yang kebobolan lebih banyak gol. (ik)
Discussion about this post