KALAMANTHANA, Muara Teweh – Setelah ditunjuk menjadi sekolah rujukan, SMAN 4 Muara Teweh (Mute), Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah, terus meningkatkan kualitas para siswanya. Salah satunya melalui kegiatan pelatihan dasar jurnalistik sebagai bagian dari sosialisasi literasi yang digelar di sekolah tersebut, Sabtu (22/9/2018).
Kegiatan ini diikuti sekitar 20 siswa dan guru yang berasal dari SMAN 4 dan dua sekolah yang berada di bawahnya, yakni SMAN 5 dan SMAN 6. “Kegiatan ini bagian dari sosialisasi literasi sekolah rujukan yang mencakup perpustakaan, sosialisasi media/digital, dan pelatihan dasar jurnalistik,” kata Kepala SMAN 4 Muara Teweh Karsilat.
Kegiatan ini terselenggara bekerjasama dengan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Barito Utara. Materi yang disampaikan kepada para siswa berupa teori dasar jurnalistik, teknik dan ragam wawancara (interview), serta teknik dasar menulis berita.
Para siswa diminta oleh narasumber dari PWI Barut membuat berita tentang peristiwa yang terjadi di sekolahnya. Kebetulan saat itu sedang berlangsung pertandingan voli antara SMAN 4 melawan SMAN 2 Muara Teweh. Para siswa mencoba teknik membuat bangunan berita dengan rumus 5 W + 1 H. Bangunan berita dilengkapi dengan persyaratan bentuk berupa piramida terbalik.
Dalam sesi tanya jawab, salah satu peserta, Didik, mengajukan pertanyaan tentang dunia pers. “Apa yang dilakukan, jika saat peliputan berita, alat perekam milik seorang wartawan dirusak atau dirampas? Bagaimana jika narasumber yang hendak dikonfirmasi tidak mau memberikan jawaban?
Narasumber dari PWI Kabupaten Barut Melkianus He (wartawan KALAMANTHANA) menjelaskan, dalam menjalankan tugas jurnalistik, wartawan diatur dan dilindungi UU Pers Nomor 40 Tahun 1999. Tetapi di pihak lain, wartawan juga berkewajiban menaati Kode Etik Jurnalistik (KEJ) sebagai upaya menjaga kepercayaan publik, menegakkan integritas, dan profesionalisme.
Guru SMAN 4 Muara Teweh Alkatri mengatakan, sejak ditetapkan menjadi sekolah rujukan, pihak sekolah terus menggelar kegiatan untuk menambah wawasan dan pengetahuan siswa. Salah satunya melalui sosialisasi literasi sekolah rujukan mencakup perpustakaan, media/digital, dan dasar jurnalistik. “Kami mengupayakan kegiatan seperti ini dapat menjadi agenda rutin setiap tahun,” ucapnya.(mel)
Discussion about this post