KALAMANTHANA, Muara Teweh – Langkah RSUD Muara Teweh, Kabupaten Barito Utara (Barut), Kalimantan Tengah, menjadi rumah sakit rujukan atau minimal terbaik di DAS-Barito sangat berat. Kenapa? Diterpa hujan semalam saja, ruangan pasien tergenang air, Selasa (2/10) dinihari.
Peristiwa ini langsung menjadi pembicaraan di media sosial (medsos). Ruangan yang tergenang air antara lain zaal penyakit dalam, penyakit bedah, penyakit dalam, dan poliklinik rawat dalam. Semuanya terletak di gedung lama. Ketinggian air melewati mata kaki orang dewasa.
Selama beberapa jam, masyarakat yang datang berobat terpaksa menunggu, karena petugas RSUD dibantu BPBD Kabupaten Barut membersihkan bagian gedung RS yang tergenang banjir. Ini menghindari pasien terjatuh, karena lantai dalam kondisi licin.
Direktur RSUD Muara Teweh drg Dwi Agus Sitijowwati mengatakan, kejadian seperti ini belum pernah terjadi pada gedung poliklinik, zaal A, dan B terendam air dengan ketinggian sampai diatas mata kaki. “Saya tidak terlalu paham soal teknis. Diduga daya tampung drainase kurang mampu menampung air hujan yang turun deras semalam. Masalah teknis bisa dikonfirmasi ke PT Jaya Kontruksi (Jakon),” ujarnya kepada wartawan.
Humas RSUD Muara Teweh Agus Redha membenarkan, ruang pasien tergenang air, karena parit pembuangan tak mampu menampung air hujan yang turun semalaman. “Air meluber dan membanjiri beberapa ruangan, ketinggian air sekitar 5-7 cm,” sebutnya.
Anggota DPRD Kabupaten Barut Denny Hermanto Sumarna mengatakan, Dinas PUPR bersama instansi terkait segera menganggarkan dalam APBD 2019 biaya pembuatan drainase baru. “Drainase harus memperhatikan elevasi permukaan tanah, sehingga bila terjadi hujan, air tidak tergenang,” ucap pria yang sering disapa Liping ini.(mel)
Discussion about this post