KALAMANTHANA, Palu – Jumlah korban meninggal dalam bencana gempa dan tsunami di Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah, terus bertambah. Kini angkanya sudah tembus 2.000-an korban.
Posko Komando Tugas Gabungan Terpadu (Kopasgabpad) menyebutkan jumlah korban kini sudah mencapai 2.002 orang meninggal. Data tersebut hingga Selasa (9/10/2018) hingga pukul 08.55 Wita.
Sebagian di antara korban tersebut dikuburkan secara massal. Di Poboya, korban meninggal yang dikuburkan secara massal berjumla 864 jenazah. Kemudian 35 jenazah lainnya dikubur massal di Pantoloan dan di Donggala sebanyak 35 jenazah lainnya.
Sebagian lain, korban meninggal tersebut dikuburkan oleh keluarganya masing-masing. Jumlahnya mencapai 1.068 jenazah.
Jumlah korban potensial bertambah. Sebab, hingga saat ini, terdata sekitar 671 orang lain yang masuk dalam daftar korban hilang. Sedangkan korban luka-luka mencapai 4.084 orang.
Selain itu, gempa dan tsunami juga membuat 67.310 unit rumah di Sulawesi Tengah mengalami kerusakan. Terbanyak di Kota Palu, yakni 65.733 unit, disusul Kabupaten Sigi sebanyak 897 unit, dan Kabupaten Donggala 680 unit. Begitu banyaknya rumah yang rusak sehingga sekitar 74 ribu orang kini hidup di pengungsian.
Tim satgas evakuasi dari Kogasgabpad pada Selasa ini masih melanjutkan kegiatan pencarian dan evakuasi korban. Proses pencarian dan evakuasi korban dijadwalkan berlangsung hingga Kamis (11/10).
Selain mencari korban, maka tim juga terus membuka akses jalan pada lokasi-lokasi yang terisolir. Kogasgabpad juga terus memulihkan perekonomian masyarakat.
Sebelumnya Panglima Kogasgabpad Mayjen TNI Tri Suwandono mengimbau warga yang meninggalkan Palu dan daerah-daerah sekitarnya untuk kembali.
“Ekonomi sudah berjalan, bank-bank buka, rumah sakit operasional, listrik sudah mengalir baik, sekolah, air bersih juga begitu, dan lain sebagainya,” katanya pada Senin (8/10). (ik)
Discussion about this post