KALAMANTHANA, Pulang Pisau – Polisi memiliki dugaan sendiri atas peristiwa kebakaran yang terjadi di Jalan Trans Kalimantan RT 03, Desa Gohong, Kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah. Mereka menduga kebakaran dipicu obat nyamuk bakar. Bagaimana kronologisnya?
Sementara itu Kapolres Pulang Pisau AKBP Dedy Sumarsono melalui Kapolsek Kahayan Hilir, Iptu Sugiharso menyebutkan saat terjadi kebakaran, pemilik rumah beserta keluarga tidak berada di tempat.
Menurut Sugiharso, Selmi adalah salah satu anggota keluarga, datang menuju warung yang baru dibuat sebelum kebakaran terjadi. Warung itu hanya berjarak sekitar 40 meter dari rumah. Tak lama berselang, orang tuanya juga keluar dari rumah tersebut.
Selmi beserta suaminya Rawadi hanya melihat kepulan asap hitam dari rumah orang tuanya itu. Api sudah membakar teras dan langsung menjalar membakar seluruh rumah semi permanen berukuran 25×8 meter yang berbahan kayu itu.
Baca Juga: Kebakaran di Gohong, Tamu Misterius dan Sumber Api dari Obat Nyamuk?
Akibat kebakaran tersebut, menurut Sugiharso, barang berharga seperti 2 unit mesin genset dan 4 unit mesin alkon, 2 badan klotok, bersama perabot rumah tangga lain tidak ada yang bisa diselamatkan. Begitu pula surat berharga seperti surat tanah, STNK, BPKB, perhiasan emas, juga ikut terbakar.
“Api dengan cepat membakar rumah dalam waktu setengah jam meski petugas pemadam telah berusaha untuk memadamkan api,” tambahnya.
Kebakaran itu sendiri terjadi pada Sabtu (14/10) sekitar pukul 15.00 WIB. Kebakaran menghanguskan rumah kayu milik Bogeh alias Darto itu.
Salah satu saksi, Wirna, yang juga merupakan anak Bogeh, mengungkapkan sebelum terbakar, pihaknya sempat melihat ada orang yang singgah di rumah. Dugaan pihaknya, orang tersebut berhenti untuk berteduh karena cuaca pada saat itu sedang hujan sehingga dianggap biasa.
“Setelah orang tersebut berangkat tidak lama api langsung berkobar membakar rumah kami,” ucapnya saat dibincangi wartawan.
Wirna juga mengungkapkan dugaan korsleting listrik juga tidak mungkin terjadi. Sebab, rumah tersebut masih belum teraliri listrik PLN dan masih menggunakan genset untuk penerangan.
Sedangkan saat pihaknya meninggalkan rumah keadaan mesin genset tidak dalam keadaan hidup dan dalam rumah tidak ada kegiatan yang menghasilkan api. (app)
Discussion about this post