KALAMANTHANA, Muara Teweh – Pemkab Barito Utara, Kalimantan Tengah kembali mengajukan anggaran proyek multi years (tahunn jamak) sebesar Rp125 miliar. Bupati Barut Nadalsyah menyampaikan hal ini dalam rancangan kebijakan umum anggaran (KUA) dan prioritas dan plafon anggaran sementara (PPAS) APBD 2019, saat rapat paripurna DPRD di Muara Teweh, Senin (15/10/2018).
Bakal dipakai untuk apa saja uang ratusan itu? Menurut Nadalsyah, mekanisme pembiayaan secara multi years untuk beberapa proyek strategis. Berupa pembangunan jembatan penyeberangan Sungai Barito yang menghubungkan antara desa sebesar Rp50 miliar, mencakup Sikan -Tumpung Laung dengan biaya sekitar Rp25 miliar dan pembangunan jembatan penyeberangan Sungai Barito menuju Desa Lemo sebagai jalan alternatif menuju Palangkaraya sekitar Rp25 miliar.
Pembangunan siring atau turap tebing Sungai Barito di Kelurahan Lanjas rencana biaya Rp50 miliar, penataan bumi perkemahan (Buper) Panglima Batur dan sekitarnya Rp10 miliar, dan pembangunan/rehabilitasi Masjid Raya Muara Teweh sebesar Rp15 miliar.
Ia menambahkan, rancangan KUA-PPAS Kabupaten Barut 2019 disusun mengacu pada visi dan misi pembangunan daerah 2018-2023. Bertumpu pada percepatan pembangunan daerah sebagai landasan pencapaian agenda pembangunan daerah disinergikan dengan prioritas pembangunan provinsi dan nasional.
“Lima prioritas pembangunan daerah adalah Infrastruktur dan energi, pendidikan dan kesehatan, peningkatan ekonomi masyarakat, sosial, budaya, pariwisata dan lingkungan hidup serta reformasi birokrasi dan tata kedola pemerintah yang baik,” ujar Nadalsyah.
Guna mencapai tujuan dan sasaran dari visi dan misi 2018-2023, yaitu untuk percepatan pembangunan dan peningkatan infrastruktur, maka Pemkab Barut merencanakan pembiayaan dengan mekanisme secara multi years dalam melaksanakan beberapa proyek strategis, dengan rencana biaya keseluruhan sebesar Rp125 miliar.(mel)
Discussion about this post