KALAMANTHANA, Kuala Pembuang – Hampir sepekan terakhir ini, para petani dan nelayan di Kabupaten Seruyan, khususnya yang berada di Kota Kuala Pembuang, mengaku kesulitan dalam memperoleh pasokan bahan bakar minyak (BBM) jenis solar untuk keperluan aktivitas bekerja mereka.
Kesulitan mendapatkan pasokan BBM tersebut dikarenakan adanya kelangkaan terhadap persediaan BBM baik di lokasi SPBU maupun SPBN yang ada di Kuala Pembuang. Sehingga baik petani atau nelayan mengaku kesulitan dalam menjalankan aktivitas pekerjaan yang menjadi terhambat.
“Kalau begini terus kondisinya, kapan kami bisa kembali bekerja normal seperti biasa,” keluh Syamsudin, nelayan asal Desa Sungai Undang Kuala Pembuang.
Guna mengatasi persoalan kelangkaan BBM tersebut, Pemkab Seruyan bersama dinas dan instansi terkait, seperti kepolisian dan kejaksaan, melakukan pertemuan khusus membahas soal kelangkaan BBM, bertempat di Pendopo Rujab Bupati Seruyan, Kamis (25/10/2018).
Dalam pertemuan yang dipimpin Bupati Seruyan Yulhaidir, turut hadir sejumlah kelompok tani dan nelayan, serta pihak distributor BBM yang beroperasi di Kuala Pembuang.
“Berdasarkan hasil kesepakatan pertemuan, ada beberapa poin yang dihasilkan, di antaranya petani dan nelayan yang aktif diprioritaskan untuk memperoleh BBM di stasiun pengisian. Selain itu, melakukan pemantauan dan pengawasan lapangan oleh pemkab bersama dinas dan instansi terkait. Kalau ada didapati penyelewengan BBM, akan ditindak sesuai aturan,” kata Yulhaidir.
Dengan upaya yang akan dilakukan itu, lanjut Yulhaidir, diharapkan penyaluran atau pendistribusian BBM bahi nelayan dan petani dapat tepat sasaran.
Sementara itu, di lokasi yang sama, salah seorang pemilik SPBU di Kuala Pembuang, Baharudin, mengungkapkan, pasokan BBM jenis solar dari pihak Pertamina yang diterima pihaknya cuma sebanyak 80 ribu ton tiap satu bulan.
“Ini saja pihak Pertamina sudah empat hari telat mengantarkan pasokan solar ke kita. Nah, terkait kesapakatan pertemuan tadi, intinya kami setuju, nelayan atau petani diprioritaskan mendapatkan BBM,” kata Baharudin. (prn)
Discussion about this post