KALAMANTHANA, Buntok – Berdasarkan data dari Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak (DPPKB3A) Barito Selatan, laju pertumbuhan penduduk masih dibawah provinsi dan nasional.
Angka pertumbuhan penduduk di Barito Selatan, menurut Kepala DPPKB3A Suriadi Kurnain, hanya 1,2 persen. “Laju pertumbuhan penduduk tersebut berdasarkan hasil Survei Penduduk Antar Sensus (Supas) tahun 2015 lalu,” sebutnya kepada KALAMANTHANA di Buntok, Kamis (1/11/2018).
Menurut Suriadi, laju pertumbuhan penduduk tersebut sangat bagus karena di bawah pertumbuhan penduduk Kalteng yang 2,40 persen. Pertumbuhan penduduk, juga masih di bawah nasional 1,43 persen.
Ia menyebutkan, untuk total fertility rate (TFR) secara nasional 2015 sebesar 2,28 persen, dan untuk Kalimantan Tengahnya sendiri 2,20 persen, sedangkan untuk Barito Selatan sebesar 2.02 persen. “Jadi laju pertumbuhan penduduk di Barsel di bawah nasional dan provinsi,” jelas dia.
Menurutnya, keberhasilan laju pertumbuhan penduduk ini karena pihaknya melakukan berbagai pembinaan dan penekanan untuk peserta KB aktif, meningkatkan usia pernikahan pertama bagi perempuan pada usia 20 tahun, karena usia nikah pertama perempuan di daerah ini masih banyak dibawah usia 20 tahun.
Meskipun Undang-Undang Perkawinan menyebutkan usia pernikahan 16 tahun bagi wanita dan pria 19 tahun, tapi berdasarkan Undang-Undang Nomor 10 tentang Pembangunan Keluarga Sejahtera menganjurkan perempuan menikah pertama usia 20 tahun dan laki-laki 25 tahun.
“Secara psikologis, perempuan berusia 20 tahun, emosional dan pendidikannya dinilai sudah matang serta dari segi kesehatan reproduksinya juga sudah siap untuk dibuahi,” ucapnya. (fik)
Discussion about this post