KALAMANTHANA, Muara Teweh – Anggota Komite Badan Pengelola Hulu Minyak dan Gas (BP Migas), Hendry Ahmad, mengatakan, Kabupaten Barito Utara berpeluang memiliki depot minyak (oil depot, tank farm) mini atau tanki timbun. Selama ini BBM yang dipasok ke empat SPBU dan dua SPBU Kompak di Barut, masih didatangkan dari Banjarmasin dengan waktu tempuh 14 sampai dengan 16 jam.
Depot minyak adalah tempat penyimpanan hasil-hasil minyak sebelum kemudian diantarkan kepada pengguna atau pembeli atau ke tempat penyimpanan lebih lanjut. Depot minyak umumnya terletak di dekat kilang-kilang minyak atau tempat di mana tanker-tanker berisi minyak dapat mengeluarkan muatannya.
“Kita perlu pikirkan ke depan. Saya sempat berkomunikasi dengan teman-teman Hiswana Migas, untuk mengangkut BBM ke Barut perlu waktu lama, apalagi bila ada halangan di jalan. Mari kita dorong Pertamina maupun pengusaha mewujudkan storage atau tanki timbun sehingga ada depot minyak mini di sini,” ujar Hendry kepada KALAMANTHANA, kemarin.
Ketersediaan BBM, sambung Hendry, sangat penting untuk mendorong ekonomi masyarakat. Kondisi saat ini, jarak antar SPBU sangat jauh, kecuali di ibukota kabupaten. Idealnya di setiap ibukota kecamatan ada SPBU. Guna menjamin suplai BBM ke SPBU, perlu ada depot mini.
Apa syarat membangun depot minyak mini? Pertama, lampu hijau Pemkab Barut, karena ada ijin-ijin yang dikeluarkan oleh daerah. Misalnya ijin domisili dan ijin UPL/UKL, Kedua, permudah perijinan. BPH Migas mengharapkan dukungan dari pemda untuk menyederhanakan tanpa mengabaikan ketentuan-ketentuan yang berlaku. Apalagi saat ini ada perijinan satu pintu.
Pihak mana yang bisa mendirikan depot BBM mini? Tanki penyimpanan minyak bersifat komersial. Tiga opsi untuk mendirikan depot BBM mini. Bisa dilakukan oleh Pertamina, pengusaha, atau BUMD (Perusda). Keterlibatan langsung Pertamina selaku pihak pengelola dan pemilik BBM. Pengusaha bisa menanam modalnya, karena secara ekonomi melihat ada benefit (keuntungan). Sedangkan BUMD terlibat karena mungkin saja ada anggaran yang tersedia. “Kami akan melihat dari aspek yang mana dulu yang bisa dilakukan. Apakah dengan daerah atau mungkin swasta, atau Pertamina sendiri, karena minyak itu punya Pertamina,” paparnya.(mel)
Discussion about this post