KALAMANTHANA, Penajam – Banjir yang melanda Desa Bukit Subur dan Kelurahan Riko, Kecamatan Penajam, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur, tak hanya merendam rumah warga. Air bah juga merusak infrastruktur.
Sedikitnya dua jembatan yang digunakan masyarakat setempat mengalami kerusakan akibat banjir yang melanda pada Jumat (30/11) itu. Keduanya adalah jembatan di RT 4 Kelurahan Riko.
Kasubdit Peralatan dan Logistik, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) PPU, Nurlaila, menyampaikan salah satu jembatan itu bahkan putus sehingga akses jalan ikut terputus. Satu jembatan lainnya, menurutnya, mengalami penurunan badan jembatan dan hampir amblas.
Kedua jembatan itu sama-sama berkonstruksi kayu. Tak heran, ketika kaki-kakinya tergerus air bah, jembatan tersebut ikut terdampak.
Aparat BPBD bersama pihak terkait, menurutnya, terus melakukan pemantauan terhadap situasi banjir di Desa Bukit Subur dan Kelurahan Siko itu. “Setelah menerima informasi, BPBD bersama seluruh tim langsung melakukan pemantauan ke lapangan dan sosialisasi ke masyarakat serta berkoordinasi dengan aparat Desa Bukit Subut dan Kelurahan Riko untuk mitigasi bencana,” sebutnya pula.
Banjir itu sendiri terjadi karena hujan dengan intensitas cukup tinggi yang terjadi pada Kamis (29/11). Selain itu, saat hujan terjadi, diketahui juga terdapat aktivitas pengerukan tanah sekitar 100 hektare oleh PT Belantara Subur di hulu sungai untuk persiapan tanam pohon sengon sehingga resapan air menjadi berkurang.
Nurlaila menyebutkan lebih dari 100 kepala keluarga terdampak karena rumah mereka digenangi air. Korban yang terdampak di Desa Bukit Subur di RT 1 ada 17 KK, RT 2 ada 22 KK, RT 3 ada 10 KK, RT 4 ada 26 KK, RT 5 ada 9 KK, RT 6 ada 27 KK, RT 7 ada 3 KK dan RT 10 ada 9KK .
“Di Desa Bukit Subur ada 123 kepala keluarga yang terdampak, sedangkan untuk Kelurahan Riko hanya di RT 4 sebanyak 12 kepala keluarga,” terang Nurlaila. (hr)
Discussion about this post