KALAMANTHANA, Muara Teweh – Dinas Kesehatan Kabupaten Barito Utara menemukan penderita HIV/AIDS di Lokalisasi Merong. Bagaimana dengan warung remang-remang yang cukup banyak bertebaran di wilayah tersebut?
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan Barito Utara, Siswandoyo menyebutkan pihaknya belum bisa mendeteksi. Petugas, sebutnya, masih sulit menjangkau para pekerja seks komersial (PSK) jalanan ataupun yang berada di warung remang-remang.
“Kalau di lokalisasi, petugas lebih gampang mengetahui karena ada pemeriksaan rutin bulanan,” bebernya kepada wartawan di Muara Teweh, Selasa (4/12/2018).
Beda dengan warung remang-remang, pihaknya mendeteksi dan menemukan ada pengidap virus HIV/AIDS di Lokalisasi Merong. Siswandoyo tidak menyebutkan berapa jumlahnya. Tapi yang pasti, bersamaan dengan penderita yang ada di Lapas Muara Teweh, dia menyebut totalnya ada enam orang.
Siswandoyo mengakui jumlah penderita AIDS ibarat fenomena gunung es karena yang diketahui hanya segelintir atau ujungnya saja, tetapi di dalamnya bisa jauh lebih besar. Pendeteksian dini bisa maksimal jika masyarakat dengan sadar memeriksakan sampel darahnya.
Tantangan ke depan juga kian berat, lantaran sesuai dengan program pemerintah pusat, pada 2019 semua lokalisasi segera ditutup. Ini menjadi pekerjaan berat bagi dinas kesehatan, karena penyebaran penyakit AIDS serta para pengidapnya semakin tidak terkontrol.
“Kami butuh dukungan semua pemangku kepentingan untuk bersama-sama mencegah HIV/AIDS. Mari menjalankan pola hidup sehat dengan menghindari gonta-ganti pasangan, karena sangat berpotensi terkena AIDS,” papar pria yang berpeluang besar menjadi kadis kesehatan definitif ini.(mel)
Baca Juga: Duh….Ada Enam Penderita Baru HIV/AIDS di Barut, dari Merong dan Lapas
Discussion about this post