KALAMANTHANA, Bogor – Sejarah tercipta di Stadion Pakansari, Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Untuk pertama kalinya, sebuah klub asal Kalimantan Tengah, berhak tampil di kasta tertinggi sepak bola nasional.
Sejarah itu tercipta setelah Kalteng Putra menaklukkan Persita Tangerang 2-0 pada laga perebutan tempat ketiga Kompetisi Liga 2. Posisi ketiga itu berarti tiket lolos ke Liga 1, mendampingi Semen Padang dan PSS Sleman yang sebelumnya sudah memastikan diri lolos.
Kalteng Putra sudah membuka peluang bahkan ketika pertandingan baru jalan satu menit. Melalui serangan perdana, Kushedya Hadi Yudo melepaskan tembakan keras ke gawang Persita Tangerang yang dikawal Mochammad Toha. Tendangannya sudah terarah ke pojok gawang, tapi masih bisa ditepis kiper Pendekar Cisadane itu.
Kalteng Putra terus mengurung pertahanan lawan. Pasukan Kas Hartadi itu akhirnya membuka gol di menit ke-12 melalui Dendy Agustan Maulana. Gol Dendi lahir lewat cara istimewa. Dia melepaskan tendangan keras jauh dari luar kotak penalti. Bola memantul di depan gawang dan gagal diamankan Toha.
Persita mencoba bangkit. Beberapa kali mereka mengancam pertahanan Kalteng Putra. Tapi, kiper Riki Pambudi kali ini tampil trengginas. Dia menyelamatkan gawangnya dari ancaman.
Saat berada dalam tekanan, Kalteng Putra kembali mencetak gol. Gol ini pun sama istimewanya. Menerima umpan dari sayap kanan, I Made Wirahadi yang tak terkawal, melepaskan tendangan voli menusuk ke gawang Toha di menit ke-19.
Hari Yudo kembali memiliki peluang emas di menit ke-33. Menerima umpan terobosan, dia lolos ke jantung pertahanan lawan. Mantan penyerang Arema Malang dan Persib Bandung ini tinggal berhadapan dengan penjaga gawang Toha. Dia berhasil mengecoh kiper Persita, tapi masih ada pemain belakang lawan yang mengadang.
Memasuki babak kedua, laga sempat terhenti sekitar 10 menit di pertengahan paruh kedua pertandingan. Pemain Persita memprotes keputusan wasit setelah salah seorang pemainnya, Amri Alamsyah mendapat kartu merah dari wasit Yudi Nurcahya. Saat itu, sejumlah pendukung Viola menerobos masuk ke lapangan.
Saat babak kedua dilanjutkan, Persita mulai mengambil alih kendali pertandingan. Tapi, lini belakang Kalteng Putra bertarung spartan mempertahankan wilayahnya. Kredit tersendiri patut diberikan untuk kiper Riki Pambudi yang berkali-kali menyelamatkan gawangnya dari ancaman. (ik)
Discussion about this post