KALAMANTHANA, Palangka Raya – Rencana pembangunan pile slab di Kawasan Bukit Rawi Palangka Raya sepanjang 3 kilometer, menjadi perhatian serius Gubernur Kalimantan Tengah Sugianto Sabran.
Dalam hal ini, Sugianto kerap mendorong instansi terkait dan juga wakil rakyat asal Kalteng yang duduk di Senayan agar bersama-sama segera merealisasikannya, sehingga banjir yang biasa menggenangi ruas jalan nasional ini, dapat teratasi.
Untuk itulah, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kalimantan Tengah Shalahuddin beserta jajarannya bersama Anggota Komisi V DPR Rahmad Nasution Hamka kembali melakukan pemantauan ke lokasi, Senin (10/12).
Bahkan kali ini Rahmad membawa sejumlah media parlemen agar bisa ikut melihat langsung kondisi ruas jalan yang akan dibangun jembatan layang itu.
Rahmad mengakui, sebelumnya ia bersama seluruh rekannya di komisi V sudah mendatangi lokasi yang sama. Ternyata semua sepakat agar jalan nasional yang merupakan akses vital beberapa kabupaten ini, dapat dibenahi.
“Alhamdulillah anggaran sudah diketok. Yang jelas slotnya sudah dibuka. Tahun depan tinggal mengisi tambahan anggarannya, “ujarnya.
Sementara itu Shalahuddin mengakui, kawasan Bukit Rawi memang menjadi salah satu prioritas penyelesaian. Pasalnyan kawasan timur ini merupakan akses vital yang menghubungkan ke Kabupaten Barito Selatan, Barito Utara, Barito Timur dan Murung Raya. Kemudian huga menghubungkan sebagian Gunung Mas, Kapuas dan Pulang Pisau serta dengan Provinsi Kalimantan Selatan dan Kalimantan Timur.
Tetapi tetap tidak mengabaikan kawasan lain yang rawan banjir yakni di wilayah barat dari Pangkalan Bun ke Kotawaringin Lama serta wilayah tengah atau lintas selatan dari Plantaran ke Kasongan, yang ditangani pihaknya karena merupakan jalan provinsi.
Kedalaman tanah gambut di Jalan Bukit Rawi mencapai 44 meter. Pihaknya sudah beberapa kali melakukan penimbunan tetapi ternyata tetap turun. Pasalnya penurunan tanah di sana, terjadi setiap tahun. Sedangkan kedalaman air banjir berkisar 30 sentimeter sampai 1,5 meter. Dalam setahun biasanya 3 kali terendam banjir.
Tetapi untuk tahap pertama ini, slot dari kementerian sebesar Rp67 miliar, sepanjang 800 meter. Sedangkan ruas jalan yang akan dibangun pile slab, sepanjang tiga kilometer dengan menelan dana kebutuhan sekitar Rp 350 miliar. Alokasi ini akan digelontorkan pusat secara bertahap dan diharapkan dapat selesai dalam tiga tahun. (tva)
Discussion about this post