KALAMANTHANA, Muara Teweh – Puluhan guru di Kecamatan Lahei Barat, Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah, jadi korban penggelapan yang dilakukan Bendaharawan UPTD. Lalu, bagaimana nasib gaji dan tunjangan mereka yang ditilap?
Kepala Dinas Pendidikan Barito Utara, Masdulhaq, menyebutkan pemerintah belum mengganti tunjangan daerah dan gaji ke-13 sejumlah Rp119,9 juta, milik 85 guru di Kecamatan Lahei Barat. Pihaknya masih harus menunggu hasil sidang di pengadilan.
“Saat ini yang bersangkutan sedang ditahan di Polres Barut. Bila perkara dilimpahkan ke kejaksaaan dan pengadilan, lalu putusan keluar inkracht, barulah tim Badan Pengawasan Kepegawaian (Bapek) menggelar rapat,” ujar Masdulhaq menjawab pertanyaan KALAMANTHANA, Rabu (12/12/2018).
Proses mencapai keputusan berkekuatan hukum tetap (inkracht) itu diyakini akan memakan waktu lama. Terutama jika AW, sang bendaharawan, melakukan perlawanan hukum jika dinyatakan bersalah oleh majelis hakim.
Tidak hanya menyangkut nasib tunjangan daerah dan gaji ke-13 puluhan ASN, nasib AW juga baru akan bisa ditentukan bila kasus ini sudah memiliki keputusan berkekuatan hukum tetap.
AW bendaharawan UPTD merangkap Kepala Sub Bagian Tata Usaha Kecamatan Lahei Barat ditahan di Mapolres Barut, karena diduga melakukan tindak pidana korupsi penggelapan tunjangan daerah Mei 2017 milik delapan guru SD, tunjangan daerah Juni 2017 milik 85 guru SD, dan gaji ke-13 tahun 2017 milik lima guru SD. Uang Rp119,9 juta telah dicairkan oleh BPD Kalteng, tetapi dipergunakan tersangka untuk kepentingan priibadi.
“Tindak pidana korupsi terjadi pada Juni 2017. Semestinya para guru menerima dana tunjangan daerah bulan Juni dan gaji ke-13.Tetapi setelah Aw mencairkan dan menerima dana dari bendahara Dinas Pendidikan Barut, dana itu dipakai untuk keperluan pribadi. Total kerugan negara Rp119.983.307,” ungkap Kapolres Barut AKPB Dostan Matheus Siregar, saat jumpa pers di Muara Teweh, Selasa siang.
AW yang menjadi ASN sejak 2009, mengakui uang tunjangan daerah dan gaji ke-13 milik para guru di Lahei Barat telah habis untuk kepentingan pribadinya. “Saya pakai uang itu sebagian untuk membayar hutang dan sebagian lagi untuk berjudi,” ujarnya.(mel)
Discussion about this post