KALAMANTHANA, Jakarta – Tiga dari lebih 200 jenazah korban tsunami Banten belum diambil pihak keluarganya. Salah satunya kerabat Riefian Fajarsyah atau akrab Ifan Seventeen.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Mabes Polri, Brigjen Dedi Prasetyo mengatakan sampai Selasa (25/12/2018) siang, sebanyak 208 korban meninggal akibat tsunami di Banten itu berhasil diidentifikasi.
Dari 208 orang itu, sebanyak 205 jenazah sudah diambil pihak keluarga. “Yang belum diambil tiga orang,” sebut mantan Wakapolda Kalimantan Tengah ini.
Tiga jenazah yang belum diambil pihak keluarga yakni M Anwar Suandi Hallauw (53), warga Jalan Palapa IV, Blok G/1164, Bekasi Selatan. Lalu Rami (38), warga Blok Sumuran Sliyeg Indramayu, Jawa Barat.
“Terakhir Nurmala, 48, warga Jalan Dahlam M, Suka, Singkawang, Kalimantan Barat,” tambahnya.
Nurmala sendiri diketahui sebagai kerabat Ifan, vokalis grup band Seventeen. Dia menjadi salah satu korban tragedi tsunami Banten pada Sabtu (22/12) malam itu.
Adik Ipar Nurmala, Martali (48), mengatakan, Nurmala merupakan kerabat dekat salah satu personel band Seventeen, Ifan. Sebelum Seventeen manggung di Tanjung Lesung itu, Nirmala sempat melakukan video call dengan keluarganya di Singkawang, Kalimantan Barat.
Ia mengatakan, kakak iparnya tersebut ikut serta bersama dengan Ifan saat manggung di Tanjung Lesung. Selama ini, Nurmala, dia sebut ikut dengan Ifan yang juga merupakan calon anggota legislatif DPR RI dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) daerah pemilihan Kalimantan Barat.
“Kurang lebih tujuh bulan Nurmala ikut Ifan ke Bogor. Karena kebetulan ibunya Ifan itu dengan almarhum (Nurmala) masih hitungan sepupu. Saat di video call dia mengabarkan rasa nyaman di sana,” ujar Martali di Jalan Uray Dahlan M Suka, Gg Idi M Sholeh, Sekip Lama, Singkawang Tengah, Selasa (25/12).
Ia menjelaskan hingga saat ini pihak keluarga masih mengharapkan agar jenazah almarhun dapat dibawa pulang ke Singkawang dari Banten.
“Besar harapan kami kakak ipar kami bisa dibawa pulang ke Singkawang karena banyak keluarga besar di Singkawang semua,” kata Martali. (ik)
Discussion about this post