KALAMANTHANA, Penajam – Aparat Polres Penajam Paser Utara menunggu hasil visum dokter untuk menyelidiki kasus bunuh diri Arniati. Tapi, dari tanda-tanda yang terlihat secara kasat mata, tak ada tanda-tanda luka wanita berusia 23 tahun itu.
Kasat Reskrim Polres PPU, Iptu Iswanto menyebutkan pihaknya menunggu hasil visum dari dokter di RSUD. Hasil visum itu nanti yang akan menentukan apakah di tubuh korban ditemukan luka-luka atau tidak.
Tapi, katanya, dari pengamatan aparat kepolisian, tidak ditemukan luka. Yang ditemukan adalah sperma, air seni di kemaluan korban, dan kotoran di bagian anusnya. Ini semua adalah tanda-tanda orang bunuh diri.
“Kita temukan sperma dan air seni di kemaluan korban serta kotoran di anusnya. Itu mengidentifikasikan bahwa korban meninggal memang gantung diri. Untuk lebih jelasnya kita menunggu hasil visum,” bebernya.
Sementara, ada dugaan Arniati melakukan aksi nekad itu karena terlibat cekcok dengan suaminya, Sujaedi. “Mereka cekcok mulai kemarin dan setelah mengumpulkan barang bukti bahwa di status WA istrinya ditemukan korban pamit kepada keluarganya dan mohon dijaga anaknya,” paparnya.
Peristiwa penemuan Arniati yang tewas gantung diri itu terjadi pada Kamis (7/2/2019) sekitar pukul 16.25 Wita. Peristiwa ini langsung membuat heboh masyarakat sekitar.
Petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Penajam Paser Utara yang ikut dalam penanganan kasus ini menyebutkan pihaknya langsung menuju lokasi setelah menerima laporan bunuh diri ini. Setelah dilakukan identifikasi dan olah tempat kejadian perkara oleh Polres PPU, jenazah Arniati langsung dibawa ke Rumah Sakit Nipah-Nipah untuk dilakukan visum.
Sampai saat ini, petugas kepolisian masih melakukan penyelidikan atas peristiwa bunuh diri ini. Mereka belum menyimpulkan apa penyebab Arniati melakukan aksi nekad bunuh diri tersebut.
Arniati adalah seorang ibu rumah tangga. Suaminya adalah Sujaedi, seorang pegawai negeri sipil di Kelurahan Nipah-Nipah, Penajam Paser Utara. Dia adalah anak keempat dari enam bersaudara dari pasangan Rahman dan Mardaniati. (hr)
Discussion about this post