KALAMANTHANA, Muara Teweh – Guna terus menekan angka stunting, Pemkab Barito Utara, Kalimantan Tengah, kembali mendapatkan bantuan dari pemerintah pusat. Bantuan hibah ini dibiayai luar negeri, Millennium Challenge Compact (MCC).
Stunting adalah sebuah kondisi di mana tinggi badan seseorang jauh lebih pendek dibandingkan tinggi badan orang seusianya. Penyebab utama stunting adalah kekurangan gizi kronis sejak bayi dalam kandungan hingga masa awal anak lahir yang biasanya tampak setelah anak berusia dua tahun.
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Barut, Siswandoyo, mengatakan hibah yang diterima berupa anthropometri kit, cetakan jamban, dan tablet tambah darah. Bantuan disalurkan pemerintah pusat melalui Bappenas dan Kementerian Kesehatan lewat Proyek Kesehatan dan Gizi Berbasis Masyarakat (PKGBM).
“Bantuan tersebut untuk mencegah atau mengurangi angka stunting di Kabupaten Barut. Stunting atau kondisi gagal tumbuh kembang pada anak balita atau kekurangan gizi kronis pada sepuluh hari pertama kehidupan anak. Bisa terlihat pada anak usia lima tahun dengan tinggi normal 110 cm, tetapi yang terkena stunting mungkin tingginya hanya 100 cm,” ujar Siswandoyo di Muara Teweh, Minggu (17/2/2019).
Melalui bantuan tersebut, sambung Siswandoyo, misalna dengan intervensi tambah darah (suplemen) kepada ibu yang mengandung atau ibu hamil, sehingga anak dalam kandungan lebih sehat dan kebutuhan gizi sang ibu tercukupi. Sedangkan antropometri kit dipakai untuk mengetahui perkembangan dan pertumbuhan balita.
Ia menambahkan, lima tahun lalu, yakni 2013, angka stunting di Barut mencapai 37 persen anak balita. Setelah ada intervensi, pada 2018 tercatat penurunan menjadi 30 persen. “Lima tahun lalu, Kabupaten Barut juga mendapat bantuan yang sama ditambah pelatihan kader posyandu, bidan, dan tenaga kesehatan lain,” ucap dia.(mel)
Discussion about this post