KALAMANTHANA, Palangka Raya – Sejumlah masyarakat yang tergabung dalam Aliansi Dayak Bersatu melakukan aksi damai di depan Kantor DPRD Provinsi Kalimantan Tengah Senin (18/2/2019). Di tempat ini, mereka diterima beberapa anggota dewan seperti Lodewik C Iban, Silvanus Sea, dan Reza Fahroni.
Setelah cukup lama menyampaikan aspirasi mereka terkait program transmigrasi dan program food estate yang memerlukan tenaga kerja 1,4 juta jiwa. Kemudian mereka menuju ke kantor gubernur Kalteng. Tetapi gubernur sedang tidak berada di tempat, sehingga akhirnya diwakili oleh Wakil Gubernur Kalteng Habib Said Ismail, yang menerima sejumlah perwakilan di dalam ruang kerja.
Koordinator aksi Ingkit Beny Sam Djaper, menyampaikan tujuan mereka melakukan aksi karena menolak pencabutan moratorium transmigransi di Kalimantan Tengah, menolak penempatan transmigrasi baru di Kalimantan Tengah dan meminta pelibatan masyarakat Dayak dalam program food estate.
Pasalnya mereka menilai jika morotorium dicabut, semakin membuat masyarakat lokal sengsara karena lebih banyak tidak ada manfaatnya, apalagi banyak daerah terbengkalai. Untuk itu mereka juga minta agar daerah transmigrasi segera dibenahi dan tidak lagi menempatkan transmigran baru.
“Intinya kami berharap dan menuntut pihak pemerintah daerah agar mengakomodir masyarakat lokal Dayak, bukan mendatangkan transmigran baru di Kalimantan Tengah,” ujarnya.
Sementara itu Wagub Kalteng Habib Said Ismail berjanji akan mengakomodir aspirasi yang diterima dan mencari jalan terbaik bagi kemajuan Kalteng dengan menyampaikan aspirasi ke pemerintah pusat. Bahkan Habib membawa beberapa perwakilan ke Jakarta, untuk mendengar langsung penjelasan pemerintah pusat.
Sedangkan terkait program food estate, Habib mengatakan memang telah diminta pusat menyiapkan lahan, yang awalnya diminta merevitalisasi bekas lahan gambut, tetapi tidak jadi dan sedang mencari lahan yang sesuai untuk program ini.
Habib juga menekankan hingga saat ini Pemprov Kalteng belum mencabut moratorium. Tetapi 1,4 juta transmigran, dirinya memastikan memang tidak ada. Namun yang dibutuhkan 1,4 juta tenaga kerja untuk program food estate dengan memperkerjakan masyarakat lokal. (tva)
Discussion about this post